Efek Samping dan Interaksi Obat Vaksin COVID-19 Moderna
Efek samping yang paling sering dilaporkan setelah pemberian vaksin Moderna yang paling sering ditemukan, diantaranya secara lokal adalah nyeri, bengkak pada aksila dan eritema. Namun, untuk efek samping sistemik lebih condong ke lelah, sakit kepala, dan myalgia. Frekuensi kejadian efek samping tersebut lebih banyak terjadi setelah pemberian vaksin Moderna dosis kedua.[2-4]
Efek Samping
Data mengenai keamanan vaksin COVID-19 didapat dari uji klinik fase 3 yang melibatkan 30.351 partisipan berusia 18 tahun atau lebih yang mendapat minimal satu dosis Moderna (total 15.185 orang) atau plasebo (n=15.166). Mayoritas efek samping lokal dan sistemik memiliki durasi 1-3 hari.[2,6]
Beberapa ahli pernah menanyakan apakah vaksin COVID-19 meningkatkan risiko abortus spontan pada ibu hamil. Akan tetapi, studi yang ada saat ini tidak menunjukkan bukti hubungan vaksin COVID-19 dan abortus spontan.
Efek samping yang terjadi pada subjek berusia 18-64 tahun dan pada lansia yang mendapat vaksin Moderna, frekuensi gejala yang paling sering ditemukan adalah:
Efek Samping Lokal
Untuk efek samping lokal yang paling sering ditemukan pada Vaksin Moderna dosis pertama untuk 18 - 64 tahun adalah nyeri (74%), bengkak pada aksila (11,6%) dan bengkak ≥25 mm (6,7%). Sedangkan pada dosis kedua terbanyak adalah nyeri (83,2%), bengkak pada aksila (16,2%), dan bengkak ≥25 mm (12,6%). Untuk umur 65 tahun keatas efek samping lokal yang terjadi serupa dengan individu usia 18-64 tahun.
Efek Samping Sistemik
Efek samping sistemik yang paling sering ditemukan pada dosis pertama vaksin Moderna adalah lelah (38,4%), sakit kepala (35,3%) dan myalgia (23,7%). Namun, pada dosis kedua yang terbanyak di keluhkan adalah lelah (67,6%), sakit kepala (62,8%) dan myalgia (61,6%). Untuk umur 65 tahun keatas efek samping sistemik yang terjadi serupa dengan individu usia 18-64 tahun.[2,6]
Miokarditis dan Perikarditis:
Beberapa studi dan laporan insidensi terkait miokarditis dan perikarditis setelah vaksin COVID-19 mRNA, di antaranya:
-
Studi Diaz et al: dari sekitar >2 juta individu yang mendapatkan vaksin Pfizer atau moderna, dilaporkan 20 orang mengalami miokarditis dan 37 orang mengalami perikarditis.[12]
-
Studi Montgomery et al: dari total 2,8 juta dosis vaksinasi pada personel militer di departemen pertahanan Amerika Serikat, dilaporkan 23 orang mengalami miokarditis.[13]
Kasus yang dilaporkan sangat kecil dan jarang terjadi kasus berat yang membutuhkan manajemen khusus untuk aritmia dan gagal jantung kongestif. Sebagian besar terjadi pada remaja dan dewasa muda <30 tahun, lebih sering pada laki-laki, serta setelah suntikan kedua.[14]
Interaksi Obat
Belum ada studi interaksi yang tersedia terkait penggunaan vaksin Moderna dengan obat lain.[2,3,6]
Namun, uji klinis MOSAIC (Mix and Match of the Second COVID-19 Vaccine Dose for Safety and Immunogenicity) yang sedang berlangsung dimulai di Canada pada Maret 2021, untuk menilai keamanan dan respons imun dari efek gabungan vaksin mRNA Moderna dan adenovirus-vektor vaksin COVID-19 AstraZeneca ketika diberikan pada jadwal yang heterogen.[11]