Farmakologi Vaksin COVID-19 Moderna
Vaksin COVID-19 Moderna mengandung mRNA yang diformulasikan dalam partikel lipid. Setelah disuntikkan, mRNA tersebut masuk ke sel inang dan menyebabkan ekspresi antigen S (spike) SARS-CoV-2. Belum terdapat studi farmakokinetik mengenai vaksin Moderna.[2,3]
Farmakodinamik
Vaksin COVID-19 Moderna mengandung mRNA yang diformulasikan dalam partikel lipid. Setelah disuntikkan, mRNA tersebut masuk ke sel inang dan menyebabkan ekspresi antigen S (spike) virus SARS-CoV-2. Vaksin ini membangkitkan respon imun berupa antibodi dan respon imun seluler terhadap antigen S virus SARS-CoV-2 sehingga dapat memberikan proteksi terhadap COVID-19.[2,3]
Farmakokinetik
Belum terdapat studi farmakokinetik mengenai vaksin Moderna. Untuk saat ini belum ada studi ADME (absorption, distribution, metabolism, excretion) khusus dengan mRNA-1273, yang dapat diterima secara umum. Studi distribusi harus dilakukan dalam kasus formulasi baru atau eksipien baru yang digunakan. Oleh karena itu, biodistribusi platform vaksin dievaluasi dengan mRNA-1647 dalam non-GLP, dosis tunggal, studi injeksi intramuskular pada tikus Sprague Dawley.[2,3,8]
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan distribusi jaringan dan karakteristik farmakokinetik konstruksi mRNA-1647 setelah pemberian IM. Secara biologis masuk akal bahwa distribusi vaksin mRNA ditentukan oleh kandungan lipid nanopartikel, sedangkan pengaruh dari mRNA itu sendiri dianggap sangat terbatas. Oleh karena itu, dapat diterima bahwa studi biodistribusi dilakukan dengan nanopartikel lipid yang sama yang mengandung mRNA lain (yaitu mRNA-1647).[8]