Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Vitamin E
Penggunaan vitamin E pada kehamilan dan menyusui diperbolehkan asalkan sesuai dengan Recommended Dietary Allowance (RDA).[10]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan vitamin E dalam kehamilan termasuk dalam kategori A oleh FDA. Hal ini menunjukkan bahwa studi terkontrol pada ibu hamil menunjukkan tidak ada risiko terhadap janin. Studi lain yang dilakukan pada 82 orang ibu hamil yang diberikan 400 IU vitamin E per hari menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan terhadap kelahiran hidup, abortus spontan, usia kehamilan saat persalinan, prematuritas, maupun malformasi dibandingkan dengan kelompok kontrol.[10,11]
Wanita hamil memiliki metabolisme yang lebih cepat, sehingga meningkatkan produksi radikal bebas dan peroksidasi lemak. Kadar vitamin E yang rendah dapat menyebabkan peningkatan radikal bebas, sehingga terjadi penuaan plasenta, cedera endotel, dan insidensi hipertensi dalam kehamilan.[12]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Vitamin E dapat diekskresi melalui ASI dan merupakan komponen normal pada ASI.[7] Transfer vitamin E transplasenta terjadi dalam jumlah yang terbatas, walaupun dibarengi dengan peningkatan asupan maternal. Oleh karenanya, bayi baru lahir memiliki cadangan vitamin E yang rendah. Suatu studi menunjukkan bahwa pemberian suplementasi vitamin E 400 IU pada wanita postpartum meningkatkan konsentrasi vitamin E dalam kolostrum, sehingga diharapkan mampu mencukupi kebutuhan nutrisi bayi baru lahir.[13]