Prognosis Alergi Makanan
Secara umum, prognosis alergi makanan cukup baik. Sebab, mayoritas anak-anak yang menderita alergi terhadap telur, susu, gandum, dan kedelai akan menjadi toleran. Komplikasi alergi makanan yang paling bahaya adalah anafilaksis, karena dapat menyebabkan kematian.
Komplikasi
Reaksi anafilaksis merupakan salah satu komplikasi yang paling berbahaya dari alergi makanan yang dapat menyebabkan kematian. Secara global, terjadi peningkatan kasus masuk rumah sakit yang diakibatkan anafilaksis terkait alergi makanan.
Alergi makanan merupakan penyebab anafilaksis tersering di luar lingkungan rumah sakit pada anak-anak dan dewasa muda. Sebesar 26% anafilaksis yang berakibat fatal disebabkan oleh alergi susu sapi. Selain itu, dermatitis atopik juga bisa terjadi akibat komplikasi alergi makanan. Paparan terhadap makanan penyebab alergi secara terus-menerus, dapat menyebabkan dermatitis atopik.[6,8]
Prognosis
Alergi makanan yang dialami saat anak-anak, biasanya menghilang saat dewasa. Suatu penelitian membuktikan bahwa 50% pasien dengan alergi susu, telur, dan kedelai mengalami resolusi pada usia 8–12 tahun. Sekitar 20% bayi dan anak kecil mengalami resolusi alergi kacang saat mencapai usia sekolah. Bentuk-bentuk alergi yang tidak dimediasi IgE biasanya membaik dalam 1 tahun pertama kehidupan.
Perbaikan alergi pada anak-anak akan terus terjadi seiring bertumbuh dewasa. Meskipun demikian, kasus sporadis anafilaksis masih cukup sering terjadi. Reaksi alergi makanan yang berakibat fatal biasanya berhubungan dengan makanan laut bercangkang, seafood, kacang, dan ikan.[5,6]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra