Epidemiologi Fibrosarkoma
Berdasarkan data epidemiologi, fibrosarkoma lebih banyak timbul pada pasien usia 30-60 tahun. Fibrosarkoma pada dewasa ditemukan pada 3,6% pasien sarkoma. [1]
Global
Fibrosarkoma dapat dibagi menjadi fibrosarkoma dewasa dan infantil. Fibrosarkoma dulunya merupakan sarkoma jaringan lunak yang paling banyak ditemui pada orang dewasa. Namun, seiring kemajuan alat diagnostik, saat ini kejadian fibrosarkoma menurun menjadi 1-3,6% saja dari total kasus sarkoma jaringan lunak pada orang dewasa. Fibrosarkoma dewasa terutama terjadi pada usia >50 tahun, dengan rentang usia tertinggi adalah 30-60 tahun.
Fibrosarkoma infantil merupakan penyakit yang sangat jarang terjadi, kejadiannya kurang dari 1% dari total kanker pada anak-anak. Angka kejadiannya tinggi pada bayi yang baru lahir dan terus menurun hingga usia 5 tahun Fibrosarkoma infantil berbeda dengan fibrosarkoma dewasa, metastase dan rekurensi lokal lebih jarang terjadi, serta prognosisnya jauh lebih baik. Fibrosarkoma infantil lebih sering ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan perempuan. [6-8]
Indonesia
Di Indonesia angka penderita Fibrosarkoma belum diketahui secara pasti karena kurangnya data serta studi yang dilakukan dalam lingkup yang luas. Gambaran kecil epidemiologi fibrosarkoma dapat dilihat melalui sebuah studi di Rumah sakit kota Pekanbaru dengan hasil fibrosarkoma didapatkan pada 26 kasus (sekitar 13,3%) dari total 195 kasus sarkoma jaringan lunak. 65,4% kasus terjadi pada jenis kelamin perempuan. [9]