Epidemiologi Eritrasma
Data epidemiologi eritrasma menunjukkan penyakit ini lebih sering ditemukan pada area tropis dan subtropis dibandingkan area lainnya dengan insidensi global mencapai 4%.[1,4]
Global
Secara global, insidensi eritrasma dilaporkan sebesar 4%. Eritrasma lebih jarang dilaporkan pada anak–anak dan risiko infeksi meningkat seiring usia. Selain itu, eritrasma dilaporkan lebih banyak ditemukan pada individu yang tinggal di institusi tertentu, misalnya mahasiswa yang tinggal di asrama, tentara di barak, atau lansia di panti jompo.[1,4]
Pada sebuah studi di Turki, eritrasma dilaporkan terjadi pada 46,7% dari 122 pasien dengan keluhan lesi interdigitalis pada kaki. Pada studi cross-sectional di Iran, eritrasma ditemukan sebagai penyebab infeksi terbanyak kedua setelah dermatofitosis.[4]
Indonesia
Data epidemiologi nasional eritrasma di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Kejadian serius akibat eritrasma relatif jarang terjadi. Infeksi Corynebacterium minutissimum dapat menyebabkan komplikasi serius pada pasien imunokompromais, seperti HIV dan keganasan. Kasus yang ditemukan berupa abses payudara, septikemia, meningitis, dan abses costochondral. Kasus kematian akibat manifestasi kulit dari bakteri ini belum pernah dilaporkan.[2,6]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli