Prognosis Erupsi Obat
Prognosis erupsi obat (drug eruption) cukup baik karena sebagian besar kasus akan mengalami perbaikan klinis setelah penghentian obat penyebab. Pada sebagian kecil kasus, komplikasi berat hingga kematian dapat terjadi.
Komplikasi
Beberapa jenis erupsi obat yang kompleks seperti sindrom Stevens Johnson (SJS) dan toxic epidermal necrolysis (TEN) dapat melibatkan organ-organ viseral. Beberapa jenis obat tertentu juga dapat menimbulkan kerusakan atau gangguan pada organ-organ viseral, misalnya munculnya hepatitis dan infectious mononucleosis akibat administrasi antikonvulsan.
Miokarditis merupakan komplikasi berbahaya dari drug-induced hypersensitivity syndrome (DIHS) dan dapat muncul secara akut atau beberapa bulan setelah ruam pertama kali muncul. Beberapa bulan setelah perbaikan dari DIHS, pasien dapat mengalami hipotiroid.[4]
Pada SJS/TEN, dapat terjadi komplikasi berupa pneumonia, syok, dehidrasi, dan sepsis yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani sesegera mungkin.[8]
Prognosis
Pada sebagian besar kasus, manifestasi kulit akan hilang setelah penghentian obat penyebab dan tata laksana yang tepat. Namun, pada beberapa kasus erupsi obat berat seperti DIHS yang berhubungan dengan fenomena autoimun, hipotiroidisme dapat terjadi.[4]
SJS/TEN dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani adekuat. Kematian dapat disebabkan oleh komplikasi seperti pneumonia, syok, dehidrasi, atau sepsis.[8]