Panduan E-Prescription Alomedika Scarlet Fever
Scarlet fever adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes (Group A Streptococcus). Ruam atau lesi kulit umumnya muncul setelh gejala prodromal, seperti demam, nyeri kepala, mual, dan muntah.[1-3]
Tanda dan Gejala
Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan lesi papula eritem (sandpaper) yang menghilang pada saat penekanan. Lesi muncul dari bagian leher kemudian menyebar ke bagian trunkus dan ekstremitas yang diikuti dengan deskuamasi. Gejala lain yaitu demam, nyeri kepala, mual, muntah, flushing pada wajah, pucat pada area sirkumoral, strawberry tongue, dan Pastia line.[1-3]
Peringatan
Pemberian penisilin V dan amoksisilin dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi terhadap penisilin atau golongan beta-laktam lainnya, terinfeksi mononukleosis, penggunaan bersamaan dengan nadolol dan propanolol.[26,27]
Pemberian cefadroxil dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi terhadap sefalosporin.[26,27]
Clarithromycin dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi, gangguan hepar, kolestasis yang disebabkan oleh penggunaan clarithromycin sebelumnya. Selain itu penggunaan obat ini tidak disarankan pada gangguan elektrolit (hipokalemia), aritmia ventrikel, penggunaan bersamaan dengan alkaloid ergot (ergotamine, dihydroergotamine), midazolam, astemizole, cisapride, domperidone, pimozide, terfenadine, ticagrelor, ranolazine, lovastatin, simvastatin, kolkisin, lomitapide.[26,27]
Cefadroxil, amoksisilin, penisilin, dan clarithromycin diperlukan penyesuaian dosis pada pasien dengan riwayat gangguan fungsi ginjal.[26,27]
Pemberian azithromycin dikontraindikasikan pada pasien dengan riwayat alergi macrolide, riwayat gangguan hati atau ikterik kolestasis setelah pemberian antibiotik.[26,27]
Rujukan dan rawat inap diperlukan bila:
- Terdapat odinofagia berat sehingga memerlukan pemberian terapi hidrasi dan antibiotik intravena
- Terdapat komplikasi, seperti abses tenggorokan, otitis media, pneumonia, sinusitis, atau meningitis[12,28]
Apabila terdapat keraguan dalam mendiagnosis scarlet fever, maka pasien diarahkan untuk konsultasi tatap muka dengan dokter. Setelah mengkonsumsi antibiotik, sebaiknya pasien juga tetap diarahkan untuk melakukan follow up tatap muka dengan dokter mengingat resiko komplikasi scarlet fever yang dapat terjadi.
Medikamentosa
Penatalaksanaan scarlet fever adalah dengan memilih salah satu opsi terapi medikamentosa berikut:
Lini Pertama:
- Penisilin V
BB ≤ 27 kg: 250 mg per dosis diberikan 2-3x/hari per oral.
BB >27 kg atau dewasa: 500 mg per dosis diberikan 2-3x/hari per oral.
Obat diberikan selama 10 hari. (Kategori FDA: B)
- Amoxicillin
50 mg/kgBB (maks: 1.000mg) 1x/hari atau 25 mg/kgBB (maks: 500 mg) 2x/hari per oral. Obat diberikan selama 10 hari. (Kategori FDA: B)
Lini kedua:
- Sefaleksin 20 mg/kgbb/dosis (maks: 500mg/dosis) 2x/hari per oral selama 10 hari (Kategori FDA: B)
- Cefadroxil 30 mg/kgBB (maks: 1000 mg) 1x/hari per oral selama 10 hari. (Kategori FDA: B)
- Clindamycin 7 mg/kgbb/dosis (maks: 300 mg/dosis) 3x/hari per oral selama 10 hari (Kategori FDA: B)
- Azithromycin 12 mg/kgbb (maks: 500 mg) 1x/hari per oral selama 5 hari
- Clarithromycin 7.5 mg/kgbb/dosis (maks: 250 mg/dosis) 2x/hari per oral selama 10 hari