Penatalaksanaan Scarlet Fever
Penatalaksanaan scarlet fever atau skarlatina adalah pemberian antibiotik, dan disertai terapi suportif. Antibiotik lini pertama adalah golongan penisilin, sedangkan terapi suportif adalah antipiretik, antihistamin, dan emolien sesuai kebutuhan.[1-3]
Antibiotik
Tujuan pemberian antibiotik pada scarlet fever untuk memperpendek durasi gejala, menurunkan risiko transmisi, dan mencegah komplikasi. Antibiotik lini pertama dalam penatalaksanaan scarlet fever, yaitu penicillin atau amoxicillin. Pasien dengan riwayat alergi penisilin dapat diberikan antibiotik golongan sefalosporin, clindamycin, azithromycin, atau clarithromycin.[2,3]
Penicillin V
Dosis penicillin V untuk anak adalah 250 mg diberikan 2‒3 kali sehari. Pada remaja dan orang dewasa, diberikan dosis 250 mg sebanyak 4 kali sehari, atau 500 mg sebanyak 2 kali sehari. Obat diberikan peroral selama 10 hari.[2,3]
Amoxicillin
Dosis amoxicillin peroral adalah 50 mg/kgBB (maksimal 1.000 mg) yang diberikan 1 kali/hari, atau 25 mg/kgBB (maksimal 500 mg) diberikan 2 kali/hari. Lama pemberian selama 10 hari.[2,3]
Benzathine penicillin G
Benzathine penicillin G diberikan secara injeksi intramuskular, dengan dosis 600.000 U bila berat badan <27 kg, dan 1.200.000 U bila berat badan ≥27 kg. Pemberian obat dosis tunggal.[2,3]
Sefalosporin
Sefalosporin, seperti cephalexin atau cefadroxil, dapat menjadi pilihan pada pasien alergi penisilin. Dosis cephalexin peroral adalah 20 mg/kgBB/dosis (maksimal 500 mg/dosis), diberikan 2 kali sehari selama 10 hari.
Sementara, dosis cefadroxil peroral 30 mg/kgBB diberikan 1 kali sehari (maksimal 1 gram), selama 10 hari.[3]
Clindamycin
Pilihan obat lain pada pasien alergi penisilin adalah clindamycin peroral, dengan dosis 7 mg/kgBB/dosis (maksimal 300 mg/dosis) atau 20 mg/kgBB/hari, sebanyak 3 kali sehari selama 10 hari.[2,3]
Azithromycin
Dosis azithromycin peroral adalah 12 mg/kgBB 1 kali/hari (maksimal 500 mg), selama 5 hari. Literatur lain menggunakan dosis 12 mg/kgBB (maksimal 500 mg) pada hari pertama, dan 6 mg/kgBB (maksimal 250 mg) pada hari ke-2 hingga ke-5. [2,3]
Clarithromycin
Dosis clarithromycin adalah 7,5 mg/kgBB/dosis (maksimal 250 mg/dosis), sebanyak 2 kali sehari selama 10 hari.[2,3]
Terapi Suportif
Terapi suportif yang diberikan bersifat simtomatik, yaitu:
- Antipiretik atau analgesik untuk keluhan demam, misalnya paracetamol atau ibuprofen
- Antihistamin dan emolien untuk mengurangi gejala kulit[1]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini