Edukasi dan Promosi Kesehatan Stretch Mark
Edukasi dan promosi kesehatan mengenai stretch mark atau striae distensae perlu mencakup informasi tentang faktor risikonya, misalnya kehamilan serta kenaikan atau penurunan berat badan yang terlalu drastis. Hal ini bertujuan agar pasien bisa menghindari faktor risiko, sebab stretch mark yang sudah terbentuk umumnya sulit dihilangkan secara sempurna. Stretch mark yang terjadi pada kehamilan disebut sebagai striae gravidarum.
Edukasi Pasien
Pasien perlu diedukasi mengenai penyebab dan faktor risiko stretch mark. Sebelum memulai terapi, penting bagi dokter untuk mengedukasi bahwa sampai saat ini belum ada terapi yang dapat menghilangkan stretch mark secara sempurna dan hasil terapi sangat bervariasi antar individu. Pasien juga perlu diedukasi mengenai efek samping masing-masing pilihan terapi.[4]
Pada kasus kehamilan, pasien perlu diedukasi agar terapi dimulai setelah melahirkan, karena belum ada data pasti mengenai efek berbagai terapi stretch mark pada janin. Sementara itu, pada kasus stretch mark yang berkaitan dengan kondisi lain seperti sindrom Marfan atau sindrom Cushing, dokter juga perlu mengedukasi pasien tentang penyakit yang ada tersebut.[4]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Banyak produk topikal di pasaran diklaim dapat mencegah munculnya stretch mark, terutama pada ibu hamil. Namun, bukti efikasi produk-produk tersebut sebenarnya masih terbatas. Salah satu cara mencegah stretch mark adalah dengan menghindari faktor risiko, seperti kenaikan atau penurunan berat badan drastis.[1,11]
Pencegahan stretch mark umumnya dibahas dalam konteks kehamilan karena ada frekuensi kejadian yang tinggi pada ibu hamil. Meskipun pada praktiknya banyak ibu hamil yang menggunakan berbagai agen topikal untuk mencegah stretch mark, belum ada data pasti yang membuktikan efektivitas produk-produk tersebut untuk mencegah stretch mark pada kehamilan. Contoh produk yang efikasinya masih belum terbukti adalah olive oil, cocoa butter, asam hyaluronat, vitamin A, dan vitamin E.[4]