Epidemiologi Stretch Mark
Menurut data epidemiologi, stretch mark atau striae distensae lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria, khususnya pada ibu hamil dan remaja perempuan. Pasien obesitas juga sering mengalami kondisi ini. Stretch mark dapat dialami oleh semua ras.
Global
Stretch mark memiliki prevalensi tinggi pada ibu hamil, remaja yang sedang mengalami growth spurt, dan orang obesitas. Menurut data, sekitar 90% wanita hamil, 70% remaja perempuan, dan 40% remaja laki-laki mengalami stretch mark. Kondisi ini memang lebih sering ditemukan pada perempuan daripada laki-laki. Namun, stretch mark dapat timbul pada semua ras. Lesi bisa terlihat lebih jelas pada individu berkulit gelap.[2-4]
Indonesia
Saat ini data epidemiologi stretch mark di Indonesia masih sangat terbatas. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan di masa depan.
Mortalitas
Stretch mark tidak mengancam nyawa. Kondisi ini hanya menimbulkan isu kosmetik yang mungkin mengganggu sebagian orang. Akan tetapi, dokter perlu memperhatikan kondisi medis yang mungkin menyebabkan timbulnya stretch mark, seperti obesitas, sindrom Cushing, dan sindrom Marfan.[4]