Panduan E-Prescription Tinea Unguium
Panduan e-prescription pada tinea unguium ini dapat digunakan Dokter saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.
Tinea unguium atau dermatophytic onychomycosis adalah infeksi jamur dermatofita pada kuku, yang lebih sering terjadi pada kuku kaki. Dermatofita terbanyak yang menyebabkan tinea unguium adalah Trichophyton rubrum (71%) dan Trichophyton mentagrophytes (20%).[1,2]
Tanda dan Gejala
Walaupun tinea unguium lebih sering asimtomatik sehingga pasien jarang berobat ke dokter, tetapi manifestasi klinis yang sering dikeluhkan oleh pasien adalah:
- Perubahan warna kuku (putih, kuning, coklat)
- Hiperkeratosis subungual
- Leukonia
- Onikolisis proksimal
- Destruksi seluruh kuku
Pasien tinea unguium dapat memiliki komorbiditas penyakit kronis, di antaranya diabetes melitus, HIV, kondisi autoimun, dan penyakit vaskuler perifer. Selain itu, faktor risiko lain termasuk sosial ekonomi, tempat tinggal yang lembab dan padat, penggunaan sepatu yang terlalu ketat, riwayat pekerjaan, serta penggunaan barang bersama.[3-5]
Peringatan
- Apabila memiliki alergi terhadap antifungal sistemik, disarankan untuk menggunakan antifungal topikal saja.
- Hindari antifungal sistemik apabila hanya <3 kuku yang terinfeksi.
- Pada anak yang menggunakan antifungal topikal, disarankan untuk mendapat pengawasan dikarenakan antifungal topikal tidak untuk dikonsumsi.
- Segera bilas dengan air apabila tertelan dan segera ke fasilitas kesehatan terdekat apabila muncul efek yang berkelanjutan.
- Apabila tidak membaik dengan antifungal topikal maupun sistemik, disarankan untuk dilakukan roser plasty (ekstraksi kuku).[6]
- Tanyakan kepada dokter mengenai perawatan kuku yang perlu dilakukan. Jika Anda menderita neuropati diabetik atau rasa kebas di kaki, sebaiknya minta petugas kesehatan untuk membersihkan kuku Anda.
- Jangan menggunakan produk kosmetik kuku, seperti cat kuku, pada kuku yang sedang diobati. Hindari kontak obat dengan mata, mulut, atau hidung. Jika obat mengenai area tersebut, segera bilas dengan air bersih.
Medikamentosa
Pengobatan lini pertama pada tinea unguium adalah antifungal sistemik. Namun, apabila pasien memiliki alergi terhadap antifungal sistemik maka dapat menggunakan antifungal topikal.
Antifungal Sistemik
Terbinafine250 mg, 1 kali/hari, sebelum atau sesudah makan, selama 6 minggu untuk kuku tangan dan 12 minggu untuk kuku kaki
Itraconazole 200 mg, 2 kali/hari, setelah makan, dikonsumsi selama 1 minggu setiap bulan, selama 2 bulan untuk kuku tangan atau selama 3 bulan untuk kuku kaki[6]
Antifungal Topikal
Penggunaan antifungal topikal hanya dioleskan pada bagian kuku yang terkena jamur dan jangan oleskan pada kuku yang sehat. Setelah mengoleskan antifungal topikal, jangan menyentuh bagian mata, hidung dan mulut, karena antifungal topikal tidak untuk dikonsumsi. Segera bilas dengan air jika tertelan.
Pilihan antifungal topikal adalah:
Ciclopirox solusio 8%, yang tersedia dalam bentuk kuteks, dioleskan 1 kali/hari (sebaiknya malam hari), dan efektif jika digunakan selama 48 minggu atau 6 bulan[7]
Cara Menggunakan Ciclopirox dengan Benar:
- Sebelum menggunakan obat ini, gunting pendek kuku yang terinfeksi tinea unguium dan bersihkan serpihan-serpihan kuku yang rapuh menggunakan kikir
- Oleskan ciclopirox secara merata di kuku, bagian bawah kuku, dan sebagian kulit dekat kuku, sebaiknya malam hari
- Gunakan obat ini setiap hari di atas lapisan sebelumnya
- Setiap seminggu sekali, bersihkan kuku dengan alkohol dan gunting kembali kuku agar tetap pendek dan bersihkan kuku yang rapuh menggunakan kikir
- Tunggu setidaknya 30 detik sampai obat yang dioleskan ke kuku mengering jika pasien hendak menggunakan kaos kaki atau stocking
- Tunggu setidaknya 8 jam setelah mengoleskan obat jika pasien ingin mandi atau mencuci tangan/kaki yang terinfeksi tinea unguium
- Jika lupa menggunakan obat, segera oleskan obat jika masih lama dengan waktu penggunaan selanjutnya, atau oleskan pada waktu selanjutnya jika jarak terlalu dekat (agar tidak menggandakan dosis selanjutnya)
- Jangan menghentikan penggunaan ciclopirox tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
Terapi pada anak
Terapi tinea unguium pada anak memiliki prognosis yang lebih baik pada antifungal topikal, karena kuku pada anak lebih tipis dan lebih cepat tumbuh. Pilihan antifungal topikal sama dengan obat untuk dewasa di atas. Namun, apabila tidak membaik dengan antifungal topikal, maka dapat diberikan antifungal sistemik berikut:
Diberikan 1 kali/hari, sebelum atau sesudah makan, selama 6 minggu untuk kuku tangan dan 12 minggu untuk kuku kaki. Dosis berdasarkan berat badan anak adalah:
- 10–20 kg: 62,5 mg, diberikan 1 kali/hari
- 20‒40 kg: 125 mg, diberikan 1 kali/hari
- >40 kg: 250 mg, diberikan 1 kali/hari[8]
Itraconazole:
Diberikan setelah makan, durasi 1 minggu setiap bulan, selama 2 bulan untuk kuku tangan dan selama 3 bulan untuk kuku kaki. Dosis berdasarkan berat badan anak adalah:
- <20 kg: 5 mg/kg/hari,diberikan 1 kali/hari
- 20–40 kg: 100 mg/hari,diberikan 1 kali/hari
- 40–50 kg: 200 mg/hari,diberikan 1 kali/hari
- >50 kg: 200 mg, diberikan 2 kali/hari[6]
Penggunaan pada Kehamilan
Penggunaan antifungal oral untuk tinea unguium yang aman untuk ibu hamil adalah terbinafine (FDA Kategori B). Meskipun demikian, lebih baik menggunakan antifungal topikal terlebih dahulu, yaitu ciclopirox solusio. Sediaan antifungal topikal ini terbukti menunjukkan absorpsi minimal dan dapat diberikan selama kehamilan.[9,10]