Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Hirsutism general_alomedika 2024-08-06T14:31:26+07:00 2024-08-06T14:31:26+07:00
Hirsutism
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hirsutism

Oleh :
dr. Jocelyn Prima Utami
Share To Social Media:

Penatalaksanaan dari hirsutism dapat terbagi menjadi farmakologis dan nonfarmakologis. Tatalaksananya bergantung pada kondisi keparahan dari hirsutism. Umumnya, penatalaksanaan hirsutism meliputi penghilangan rambut secara mekanik, supresi dari produksi androgen, dan pengobatan anti-androgen.[1-4]

Penatalaksanaan Farmakologis

Terapi farmakologi lini pertama untuk hirsutisme adalah obat kontrasepsi. Lainnya termasuk pengobatan anti-androgen dan glukokortikoid. Karena folikel rambut memiliki siklus hidup sekitar 6 bulan, maka perlu untuk meresepkan obat setidaknya enam bulan sebelum membuat perubahan dosis, menambahkan obat, atau beralih ke obat baru, meskipun mungkin tidak ada hasil yang nyata.

Skor Ferriman-Gallwey harus dinilai selama kunjungan awal dan selama setiap kunjungan tindak lanjut. Harapan yang masuk akal harus didiskusikan dengan pasien wanita, bahwa penatalaksanaan farmakologis tidak mungkin sepenuhnya menghilangkan pertumbuhan rambut yang sudah ada, tetapi rambut mungkin menjadi kurang kasar, tumbuh lebih lambat, dan/atau memerlukan penggunaan metode kosmetik yang lebih jarang.

Semua pengobatan farmakologis hirsutisme harus dihentikan, ketika pasien mulai merencanakan kehamilan.[14,15]

Obat Kontrasepsi Oral

Penatalaksanaan hirsutism non-tumor meliputi pemberian obat kontrasepsi oral seperti etinil estradiol sebagai pilihan utama, karena dapat menekan produksi androgen oleh ovarium. Kontrasepsi oral cukup bermanfaat pada kasus hirsutism idiopatik.

Akan tetapi, pengobatan ini tidak dapat diberikan pada wanita yang berencana untuk hamil. Kondisi menyusui, riwayat thrombosis, penyakit liver, kanker payudara, hipertensi dan imobilisasi jangka panjang merupakan kontraindikasi pemberian kontrasepsi oral.[1-4,12]

Obat Anti-Androgen

Pengobatan anti-androgen dapat diberikan apabila terdapat kontraindikasi atau terapi kontrasepsi oral yang tidak efektif setelah pemberian selama 6 bulan. Umumnya, kontrasepsi oral dikombinasikan dengan pengobatan anti-androgen seperti spironolakton, finasteride, dan flutamide.

Spironolakton adalah obat anti-androgen pilihan utama, umum digunakan karena bekerja dengan menurunkan produksi testosterone, dan cukup bermanfaat untuk pasien dengan hipertensi atau edema.Untuk pengobatan, dimulai dengan 50 mg 2 kali/hari dan ditingkatkan menjadi 100 mg 2 kali/hari sesuai kebutuhan.

Wanita dengan insufisiensi ginjal tidak boleh diresepkan spironolakton, karena risiko tinggi hiperkalemia. Finasteride merupakan inhibitor 5-alfa-reduktase yang memiliki efikasi yang hampir serupa seperti spironolakton.[1-4,12,14]

Obat Glukokortikoid

Pengobatan tambahan lainnya seperti glukokortikoid dapat diberikan untuk menekan produksi androgen adrenal, akan tetapi terdapat beberapa efek samping seperti peningkatan berat badan, dan tanda-tanda sindrom Cushing. Obat-obat seperti metformin atau thiazolidinediones dikatakan menurunkan hiperinsulinemia dan level testosterone serum, tetapi penggunaannya belum menunjukkan efikasi sebagai terapi hirsutism.[1-4,12]

Penatalaksanaan Non-Farmakologis

Penatalaksanaan hirsutism secara non-farmakologis merupakan salah satu pilihan tatalaksana yang dilakukan pada kasus hirsutism. Efek dari obat farmakologis pada kasus hirsutism umumnya bertahan hingga 1 atau 2 tahun masa pengobatan, sehingga penatalaksanaan non-farmakologis seringkali dipilih untuk alasan kosmetik. Penatalaksanaan farmakologis meliputi modifikasi gaya hidup, dan penghilangan rambut.

Pada pasien hirsutism dengan obesitas, disarankan untuk melakukan perubahan pada pola diet, olahraga, dan penurunan berat badan. Karena obesitas dapat meningkatkan level serum androgen dan menurunkan efektifitas dari tatalaksana hirsutism.

Selain itu, penatalaksanaan kosmetik seperti metode penghilangan rambut secara mekanik (pencukuran, waxing, atau pencabutan rambut) dapat dilakukan. Akan tetapi, metode tersebut hanya menghilangkan rambut secara sementara, walaupun pada beberapa kondisi, papila dermal rambut dapat rusak karena metode penghilangan rambut sehingga menyebabkan kehilangan rambut yang permanen.

Untuk metode penghilangan rambut yang lebih permanen, dapat dilakukan laser, elektrolisis, dan foto epilasi. Terapi laser dikatakan lebih efektif, cepat dengan rasa sakit yang minimal jika dibandingkan dengan elektrolisis Pemilihan metode penghilangan rambut dapat disesuaikan dengan preferensi dari pasien, risiko dan komplikasi, biaya, serta tingkat toleransi rasa tidak nyaman dan nyeri dari pasiennya sendiri.[1-3]

Waxing

Waxing merupakan suatu metode penghilangan rambut dengan cara melapisi lapisan wax ke area kulit kemudian dibiarkan beberapa saat. Selanjutnya lapisan wax ditarik sehingga secara langsung menarik rambut-rambut yang tumbuh di area tersebut. Waxing dapat dilakukan pada rambut yang tumbuh di berbagai area tubuh seperti wajah, punggung, kaki, lengan dan sebagainya.

Metode waxing adalah metode penghilangan rambut yang aman, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi pada kulit, folikulitis, hingga terbentuknya jaringan parut.

Bleaching dan Krim

Bleaching merupakan metode yang digunakan untuk menyamarkan pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan. Bleaching umumnya dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan seperti hidrogen peroksida dan sulfat, yang memberikan warna yang lebih terang pada rambut serta memperhalus rambut. Akan tetapi, penggunaan bleaching dan krim dapat menyebabkan risiko iritasi, gatal, dan diskolorasi kulit, serta reaksi alergi.

Elektrolisis

Elektrolisis adalah metode penghilangan rambut secara permanen dengan memasukkan jarum yang halus ke folikel rambut dan diberikan arus listrik. Metode ini dilakukan dengan tujuan merusak sel-sel dari matriks dan folikel rambutnya.

Metode elektrolisis dapat dirasa nyeri sehingga umumnya dapat diberikan anestesi topikal seperti EMLA (eutectic mixture of local anesthetics) dengan lidocaine 2% untuk mengurangi rasa nyeri terutama pada area-area tubuh yang sensitif. Beberapa efek samping yang mungkin dapat timbul setelah elektrolisis antara lain seperti eritema, perubahan pigmen kulit setelah inflamasi, kerusakan jaringan, hingga timbulnya jaringan parut.

Laser Hair Removal

Metode penghilangan rambut dengan laser dilakukan dengan mengurangi rambut melalui fototermolisis. Metode ini bekerja dengan merusak folikel rambut terminal yang berpigmen melalui energi termal dan metode yang paling sering dipilih untuk menghilangkan rambut secara permanen.

Prosedur laser lebih cepat dibandingkan elektrolisis, serta metode ini cukup efektif pada sebagian besar pasien dengan pigmen rambut yang lebih gelap. Risiko umum dari terapi laser untuk menghilangkan rambut antara lain eritema, nyeri, jaringan parut, reaksi melepuh, dan hiperpigmentasi. Untuk mengurangi rasa sakit selama prosedur, krim anestesi seperti EMLA dapat dioleskan ke area yang dirawat 20-30 menit sebelum prosedur.[1-3]

Referensi

1. Hafsi W, Badri T. Hirsutism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470417/
2. Griffing GT. Hirsutism. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/121038-overview#a1
3. Kini S, Ramalingam M. Hirsutism. Obstetrics, Gynaecology & Reproductive Medicine. 2018 May 1;28(5):129-35.
4. Matheson E, Bain J. Hirsutism in women. American family physician. 2019 Aug 1;100(3):168-75.
12. Słopień R, Milewska E, et al. Use of oral contraceptives for management of acne vulgaris and hirsutism in women of reproductive and late reproductive age. Przeglad menopauzalny= Menopause review. 2018 Mar;17(1):1.
14. van Zuuren EJ, Fedorowicz Z, et al. Interventions for hirsutism (excluding laser and photoepilation therapy alone). Cochrane Database of Systematic Reviews 2015, Issue 4. Art. No.: CD010334.
15. Barbieri R, Ehrmann D. Evaluation of premenopausal women with hirsutism. Uptodate. 2021.

Diagnosis Hirsutism
Prognosis Hirsutism

Artikel Terkait

  • Red Flags Hirsutism
    Red Flags Hirsutism
  • Hubungan Hirsutisme dengan Depresi pada Wanita Muda
    Hubungan Hirsutisme dengan Depresi pada Wanita Muda
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Desember 2023, 09:24
Lokasi elektrolisis bulu pada pasien hirsutisme
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya punya pasien wanita dengan hirsustisme dan ingin melakukan tindakan elektrolisis dok. Kira2 dimana ya dok tindakan ini dapat dilakukan? Saya...
Anonymous
Dibalas 02 Januari 2023, 08:36
Apakah efek samping steroid topikal bisa menimbulkan hirsutisme pada wanita?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi, saya dpt user wanita usia 25 tahun dgn keluhan timbul bulu2 di kumis dan alis menjadi tebal, setelah sebelumnya menggunakan steroid topikal...
dr. Gabriela
Dibalas 27 Juni 2022, 11:29
Hubungan Hirsutisme dengan Depresi pada Wanita Muda - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter, Tahukah Dok bahwa hirsutisme berkaitan dengan peningkatan risiko depresi? Hirsutisme sendiri merupakan gangguan endokrinologi yang sering terjadi...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.