Patofisiologi Hipoparatiroid
Patofisiologi hipoparatiroid melibatkan defisiensi hormon paratiroid (PTH) sehingga muncul gejala klinis akibat hipokalsemia dan hiperfosfatemia.
Paratiroid merupakan kelenjar kecil dengan berat sekitar 25 gram dan umumnya terdapat di sisi-sisi dan belakang kelenjar tiroid. Sebagian besar individu memiliki empat buah kelenjar paratiroid. Kelenjar paratiroid berperan mengatur kadar kalsium dalam darah dengan mensekresikan hormon paratiroid ketika kadar kalsium darah menurun.[1,3,4]
Kelenjar paratiroid memiliki reseptor pendeteksi kalsium (calcium-sensing receptors/CASRs) yang menstimulasi sekresi hormon paratiroid ketika mendeteksi penurunan kalsium serum, dan mensupresi sekresi hormon paratiroid ketika terjadi kenaikan kalsium serum.
Hormon paratiroid berperan mengaktivasi osteoklast sehingga terjadi resorpsi ion kalsium dari tulang dan meningkatkan sintesis kalsitriol oleh ginjal, sehingga absorpsi kalsium dari usus meningkat. Di ginjal juga hormon paratiroid bekerja meningkatkan reabsorpsi kalsium dan ekskresi fosfor.[1,2]
Ketika produksi hormon paratiroid menurun, rendahnya kadar hormon tersebut tidak adekuat untuk mempertahankan kondisi normokalsemia dan normofosfatemia. Pada sebagian kasus, hipoparatiroid terjadi karena kelenjar paratiroid terangkat saat tiroidektomi total pada pasien denganĀ Grave's disease.[1,3]