Epidemiologi Konstipasi
Data epidemiologi konstipasi berdasarkan meta analisis besar dari 45 survei berbasis populasi menunjukkan prevalensi global konstipasi kronis sebesar 14%. Data epidemiologi konstipasi di Indonesia masih belum jelas.[1]
Global
Sebuah meta analisis besar mengevaluasi data dari 45 survei berbasis populasi. Total sampel dalam studi ini adalah 261.040 orang dewasa. Meta analisis ini memperkirakan prevalensi global konstipasi kronis adalah sebesar 14%.[1]
Meta analisis lain mengevaluasi hasil dari 45 studi yang melibatkan total 275.260 partisipan. Meta analisis ini menunjukkan prevalensi global dari konstipasi berdasarkan kriteria Rome IV adalah 10,4%.[10]
Sebuah meta analisis di Cina, mengevaluasi hasil dari 39 studi dengan total 124.079 partisipan. Meta analisis ini menunjukkan bahwa prevalensi konstipasi di Cina sebesar 8,5%.[9]
Angka kejadian konstipasi dilaporkan lebih tinggi pada wanita. Angka kejadian dilaporkan meningkat dengan pertambahan usia.[8]
Indonesia
Di Indonesia data epidemiologi konstipasi masih terbatas.
Mortalitas
Kebanyakan kasus konstipasi berespon baik terhadap modifikasi diet dan aktivitas fisik. Pasien mungkin saja mengalami rekurensi jika memiliki kepatuhan yang buruk terhadap regimen terapi. Pada kasus yang jarang, kolektomi abdomen bisa diperlukan, tetapi kebanyakan pasien yang menjalani tindakan ini dilaporkan mengalami perbaikan kualitas hidup bermakna.[3]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan