Prognosis Vasculitis
Prognosis vasculitis atau vaskulitis bergantung pada etiologi, respon terapi, efek samping obat, dan adanya infeksi penyerta. Kawasaki disease memiliki prognosis yang baik, sedangkan prognosis polyarteritis nodosa kurang baik terutama pada pasien dengan komorbid. Komplikasi penyakit ini tergantung dari tipe pembuluh darah yang terlibat, beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain iskemia, aneurisma, dan gagal ginjal.
Komplikasi
Pada vasculitis dengan keterlibatan pembuluh darah sedang hingga besar, seperti giant cell arteritis, Takayasu arteritis, maupun Kawasaki disease, dapat terjadi komplikasi infark miokard, iskemia arteri kranial, iskemia mesenterika, sindrom aorta, atau iskemia berat pada ekstremitas.
Vasculitis dengan keterlibatan pembuluh darah kecil juga dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa, seperti perdarahan alveolus, gagal ginjal, dan iskemia pada saluran cerna.
Aneurisma merupakan komplikasi yang dapat terjadi pada giant cell arteritis, polyarteritis nodosa, dan Behçet’s disease. Sedangkan trombosis vena dalam dan emboli paru merupakan komplikasi vasculitis yang lebih sering ditemui pada antineutrophil cytoplasmic antibody (ANCA)-associated vasculitis dan Behçet’s disease.[2,3,18]
Prognosis
Prognosis vasculitis berbeda sesuai etiologi penyakit dan dipengaruhi juga oleh respon terapi, efek samping obat, serta adanya infeksi penyerta. Pada ANCA-associated vasculitis, angka 1-year survival berada pada 88% dan 78% untuk 5-year survival.
Pasien Kawasaki disease memiliki prognosis yang baik bila terapi diberikan tanpa penundaan, meskipun 4-5% pasien mengalami kekambuhan. Vasculitis IgA atau Henoch-Schonlein purpura merupakan penyakit self-limited, sehingga prognosis pasien umumnya baik.
Prognosis polyarteritis nodosa pada pasien dewasa umumnya kurang baik dan prognosis lebih buruk pada pasien lanjut usia, hipertensi, dan komplikasi pada saluran cerna.[2,3,11,18]