Etiologi Angina Pektoris
Etiologi utama dari angina pektoris adalah ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen di kardiomiosit. Plak aterosklerotik yang ruptur ataupun erosi dapat menyebabkan terjadi oklusi arteri koroner, sehingga terjadi penurunan suplai oksigen dan darah ke arteri koroner.[1,4,9]
Etiologi
Gangguan suplai oksigen di miokardium dapat disebabkan oleh aterosklerosis koroner dan kondisi jantung lainnya, seperti hipertrofi ventrikel dan hipertensi sistemik. Sementara itu, gangguan kebutuhan oksigen bisa karena kondisi anemia.
Aterosklerosis Koroner
Aterosklerosis koroner merupakan penyempitan dan penurunan elastisitas dari arteri koroner yang disebabkan oleh akumulasi plak aterosklerotik di dinding pembuluh darah.[4,9]
Stenosis pada vaskular akan menyebabkan terganggunya suplai oksigen serta nutrisi ke jantung maupun organ tubuh lainnya. Aterosklerosis koroner dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke miokardium dengan kebutuhan oksigen pada miokardium.[4,9]
Penyakit Jantung Lainnya
Penyakit jantung lainnya, seperti left ventricular hypertrophy (LVH), penyakit katup aorta, hipertensi sistemik, kardiomiopati dilatasi idiopatik, dan kardiomiopati hipertrofik, dapat menyebabkan gejala angina.[9,10]
Penderita hipertrofi ventrikel kiri dapat mengalami iskemia miokard, akibat berkurangnya kepadatan kapiler, perubahan patologis pada arteri dan arteriol intramiokard, serta penurunan cadangan aliran koroner. Penyakit jantung koroner epikardial non obstruktif, yang disertai disfungsi endotel dan gangguan cadangan aliran koroner, juga dapat menyebabkan mikrovaskuler.[9-11]
Kondisi Anemia Berat
Kondisi anemia berat atau hemoglobinopati dapat menyebabkan penurunan pasokan oksigen secara kronik. Kondisi ini dapat menimbulkan iskemia atau jejas miokard, yang dapat disertai manifestasi angina pektoris karena ambang iskemia yang menurun.[9,10]
Faktor Risiko
Faktor risiko angina pektoris terbagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat di modifikasi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi di antaranya:
- Riwayat penyakit jantung koroner dan penyakit jantung lainnya pada keluarga maupun pasien
- Usia >45 tahun
- Jenis kelamin perempuan[9-11,14,16]
Sementara itu, faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi terdiri dari:
Dislipidemia dan diet tinggi lemak
- Hipertensi atau diabetes melitus yang tidak terkontrol
Obesitas dan gaya hidup sedentari
- Merokok
- Stres emosional yang tidak dikelola dengan baik[9-11,14,16]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita