Epidemiologi Insufisiensi Vena Kronik
Berdasarkan data epidemiologi, prevalensi insufisiensi vena kronik pada populasi dewasa diperkirakan berkisar antara 5-30%, umumnya lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria dengan perbandingan 3:1.[1] Prevalensi insufisiensi vena kronik meningkat seiring usia.[2]
Global
Di Amerika Serikat, 20% penderita insufisiensi vena kronik di antaranya mengalami ulkus venosus. Pasien wanita ditemukan lebih banyak dibandingkan pria. Namun, berbeda dengan laporan studi pada umumnya, Edinburgh Vein Study pada tahun 2002 menemukan bahwa insufisiensi vena kronik lebih banyak ditemukan pada pria dibandingkan wanita, yaitu 9,4% dan 6,6%, meningkat seiring usia yaitu 21% dan 12% pada pria dan wanita >50 tahun.[1,7]
Indonesia
Belum ada pencatatan epidemiologi insufisiensi vena kronik di Indonesia.
Mortalitas
Kondisi insufisiensi vena kronik sendiri tidak menyebabkan kematian. Namun, komplikasi insufisiensi vena kronik dapat menyebabkan kematian. Menurut Tsai et al tahun 2005, pasien dengan insufisiensi vena kronik mengalami peningkatan risiko deep vein thrombosis (DVT) dan emboli paru. DVT ditemukan pada 1,3% kasus dan mortalitas keseluruhan mencapai 1,6% [5]