Diagnosis Varises
Diagnosis varises ditegakkan berdasarkan anamnesis serta pemeriksaan fisik dimana terdapat gejala pelebaran pembuluh darah vena, telangiektasis, bengkak pada pergelangan kaki tungkai yang terkena serta hiperpigmentasi kulit.
Diagnosis perlu didukung dengan pemeriksaan penunjang berupa venografi kontras, magnetic resonance venography, dan color-flow duplex ultrasonography.
Anamnesis
Gejala varises yang biasa muncul umumnya adalah masalah kosmetik yaitu pelebaran pembuluh darah vena, disertai dengan spider veins atau telangiektasia. Keluhan lain yang mungkin muncul adalah edema pada pergelangan kaki tungkai yang terkena dan warna kulit yang berubah menjadi hiperpigmentasi.
Selain keluhan kosmetik, pasien juga sering sekali datang dengan keluhan komplikasi yang ditimbulkan varises yaitu rasa nyeri pada tungkai dan terasa berdenyut terutama pada malam hari, dermatitis akibat stasis vena, serta penyembuhan luka yang lama.[1,5,9]
Pemeriksaan Fisik
Pada inspeksi dapat ditemukan pelebaran vena yang disertai dengan ulkus, telangiektasis, bercak bekas luka yang memutih dan tidak teratur pada pergelangan kaki atau yang disebut atrophie blanche, mikosis interdigital, dermatitis stasis, flat angiomata, dan jaringan parut pada bekas luka.[1]
Diagnosis Banding
Gejala dan tanda yang dikeluhkan oleh pasien yang mengalami varises sering sekali menyerupai selulitis, dermatitis stasis, dan gangguan herediter Osler Weber Rendu atau telangiektasi hemoragik.[1]
Selulitis
Pada pasien selulitis akan ditemukan tanda peradangan seperti eritema, panas pada perabaan, nyeri tekan, dan demam yang mana tidak ditemukan pada varises. Saat dilakukan pemeriksaan darah rutin akan tampak leukositosis.
Dermatitis Stasis
Pada dermatitis stasis akan tampak adanya gejala inflamasi pada kulit yang jelas akibat stasis cairan. Gejala seringkali muncul pada pergelangan kaki karena penyakit ini dipengaruhi oleh gravitasi.
Osler Weber Rendu Syndrome
Gangguan herediter Osler Weber Rendu adalah penyakit autosomal dominan yang langka. Pada penyakit ini akan tampak kecenderungan pasien mengalami perdarahan spontan. Gejala akan timbul sejak pasien masih kecil, berbeda dengan varises yang cenderung timbul di usia lanjut.
Pemeriksaan Penunjang
Penegakan diagnosis varises melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik akan semakin akurat dengan beberapa pemeriksaan penunjang lainnya yaitu:
Venografi Kontras
Pemeriksaan ini sekarang sudah jarang dilakukan karena bersifat invasif dan meningkatkan risiko contrast-induced deep vein thrombosis. Namun, pemeriksaan ini masih bermanfaat pada kasus-kasus yang atipikal.
Pada pemeriksaan ini, kateter intravena dimasukkan ke vena dorsalis pedis, kemudian kontras disuntikkan, dan setiap segmen vena diamati. Venografi kontras dapat bermanfaat terutama pada pasien dengan obstruksi vena dalam, post thrombotic syndrome, dan apabila direncanakan operasi endovena atau operasi terbuka.[1,10]
Magnetic Resonance Venography
Magnetic resonance venography memiliki nilai sensitivitas dan spesifitas yang paling tinggi untuk gangguan yang melibatkan pembuluh darah vena superfisial dan pembuluh darah vena dalam karena dengan pemeriksaan ini dapat mendeteksi gangguan nonvaskuler lainnya yang mengakibatkan berbagai keluhan seperti nyeri dan pembengkakan tungkai yang sering disebabkan oleh insufisiensi dan obstruksi vena.[1]
Venous Duplex Ultrasound
Saat ini, pemeriksaan venous duplex ultrasound rutin dilakukan serta menjadi modalitas standar dalam mendiagnosa serta merencanakan terapi pada kasus sindrom insufisiensi vena termasuk varises.
Venous duplex ultrasound adalah modalitas radiologi yang menggabungkan ultrasonografi dua dimensi yang konvensional dan pemeriksaan doppler yang untuk evaluasi aliran darah. Setelah gambaran anatomi vena ditemukan melalui pemeriksaan ultrasonografi, dilakukan pemeriksaan aliran darah dengan menggunakan doppler.[1]
Pemeriksaan venous duplex ultrasound dapat memperlihatkan gambaran vena dengan jelas yaitu hambatan akibat adanya bekuan darah atau gangguan fungsi lainnya. Pada awalnya pemeriksaan ini digunakan untuk pemeriksaan insufisiensi vena dalam dan keterlibatan sapheno popliteal junction.[5,1]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri