Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Varises general_alomedika 2024-09-12T11:28:58+07:00 2024-09-12T11:28:58+07:00
Varises
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Varises

Oleh :
dr. Junita br Tarigan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan awal pada sebagian besar kasus varises adalah secara konservatif meliputi elevasi kaki, olahraga dan terapi kompresi. Tujuan dari terapi adalah perbaikan gejala dan tampilan varises. Pada pasien dengan gejala menetap, tanda perubahan kulit, ulserasi serta refluks vena superfisial, vena ablasi menjadi terapi yang disarankan.

Tindakan intervensi pada kasus varises dapat dilakukan dengan teknik non bedah seperti skleroterapi dan ablasi, serta melalui prosedur bedah seperti ligasi vena dan cryosurgery.[11,18,19]

Skleroterapi

Terapi ini merupakan terapi utama pada kasus varises dengan cara menyuntikkan zat sclerosant ke dalam pembuluh darah agar pembuluh darah mengecil. Beberapa obat yang biasa digunakan sebagai sclerosant adalah polidocanol, natrium tetradesil sulfat (STS), larutan salin hipertonik, gliserin, dan gliserin dikromasi.

Penentuan jenis, konsentrasi dan volume sclerosant ditentukan oleh banyak faktor terutama jenis dan lokasi pembuluh darah yang terlibat. Namun diusahakan penggunaan volume dan konsentrasi sclerosant sekecil mungkin dengan efek terapi paling efektif.

Saat ini tindakan skleroterapi bisa dilakukan dengan bantuan duplex ultrasound, dan sudah menjadi standar terapi telangiectasia dan varises intrakutan di Eropa. Di Indonesia sendiri, tindakan skleroterapi umum dilakukan terutama pada varises yang kecil.

Penatalaksanaan dengan teknik ini dapat menimbulkan komplikasi hiperpigmentasi kulit sekitar, pembekuan darah dan ulserasi. Penelitian oleh Malick et al menunjukkan pada 0.5-1.2% tindakan skleroterapi di Amerika menimbulkan komplikasi ulkus.[1,5,9]

Tujuan dari skleroterapi adalah pengobatan varises dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi, pengurangan atau eliminasi keluhan, perbaikan gangguan hemodinamik, serta perbaikan estetik dan fungsional. Tindakan ini dapat dilakukan pada jenis varises berikut:

  • Vena trunkal
  • Vena kolateral
  • Varises yang berhubungan dengan perforasi vena inkompeten
  • Varises vena retikular
  • Spider veins
  • Residual atau rekurensi varises setelah dilakukan tatalaksana[1]

Terapi Ablasi

Prinsip terapi ablasi adalah menggunakan radiofrequency atau laser untuk mengobliterasi pembuluh darah. Terapi ablasi dikontraindikasikan pada pasien dengan deep vein thrombosis (DVT) dan thrombophlebitis, kehamilan peripheral artery disease, Sindrom Klippel-Trenaunay atau gangguan vena kongenital lainnya.[11,18,19]

Radiofrequency Ablation

Teknik ini biasanya digunakan pada refluks vena safena dengan memanfaatkan panas untuk menimbulkan injuri termal lokal yang akhirnya menimbulkan trombosis dan fibrosis. Komplikasi yang dapat timbul pada prosedur ini adalah luka bakar, parestesia, flebitis, dan trombosis vena dalam.[5]

Endovenous Laser Therapy (EVLT)

Teknik ini digunakan sebagai pengobatan varises vena dengan memanfaatkan sinar laser untuk menimbulkan obliterasi vena.  Penelitian oleh Uruski et al pada tahun 2016 yang membandingkan EVLT dengan tindakan stripping menemukan bahwa tindakan ini lebih superior karena meningkatkan proliferasi sel dan mengurangi adanya radikal bebas pada sel endotel pembuluh darah.[12]

Vena yang direkomendasikan untuk tindakan ini di antaranya vena safena magna, vena safena parva, vena safena aksesorius, vena giacomini, vena superfisialis subkutan, perforasi vena yang mengalami insufisiensi, residual vena intra fascia setelah tatalaksana, dan malformasi vena.[13]

Tindakan EVLT dapat menimbulkan komplikasi yaitu memar, parestesia, flebitis, dan luka bakar yang pada akhirnya menimbulkan hipopigmentasi dan hiperpigmentasi kulit.[1,5]

Risiko Hiperpigmentasi dan Hipopigmentasi

Karena risiko hiperpigmentasi dan hipopigmentasi, terapi laser sebaiknya dihindari pada pasien dengan tipe kulit Fitzpatrick no. III, IV, dan VI, yang mana merupakan tipe kulit yang umum pada masyarakat Indonesia.

Hiperpigmentasi dan hipopigmentasi seringkali dapat muncul 3 minggu setelah terapi laser. Hiperpigmentasi, yang mana diakibatkan deposisi hemosiderin, umumnya sementara tetapi dapat bertahan hingga setahun atau bahkan permanen. Hipopigmentasi yang muncul juga dapat menjadi permanen.[1,5]

Teknik Bedah

Prosedur bedah diindikasikan pada kasus varises vena yang refrakter setelah pemberian obat-obatan dan tindakan intervensi non bedah serta pasien varises vena yang mengalami disabilitas dan ulkus dalam.

Stripping

Prinsip tindakan ini adalah pengangkatan segmen dari vena, biasanya vena safena, menggunakan alat seperti Codman stripper atau Oesch PIN stripper. Komplikasi tindakan ini adalah infeksi, trombosis vena, cedera saraf, dan emboli paru. [1,5,9]

Ligasi Vena dan Phlebectomy

Kumpulan varises vena besar yang berhubungan dengan vena safena inkompeten dapat diavulsi dengan teknik stab phlebectomy. Tindakan ini dilakukan dengan cara mengangkat varises melalui luka kecil yang dibuat menggunakan Beaver blade No.11. Tindakan ini dilaporkan menimbulkan perbaikan hemodinamika dan mempercepat perbaikan gejala varises vena dan penyembuhan ulkus.[5,10]

Cryosurgery

Prosedur ini dilakukan dengan menempatkan sebuah cryoprobe yang diturunkan melalui vena safena panjang setelah ligasi saphenofemoral. Kemudian probe didinginkan dengan NO2 atau CO2 hingga mencapai suhu minus 85 C. Vena tersebut selanjutnya dapat ditarik secara retrograde setelah 5 detik.[5]

Medikamentosa

Sampai saat ini belum ada obat-obatan oral maupun topikal yang terbukti efektif dalam menyembuhkan varises.  Namun, terdapat sebuah studi mengenai efikasi micronized purified flavonoid fraction (MPFF) dalam memperbaiki gejala varises seperti nyeri, rasa berat pada tungkai, kelelahan,rasa bengkak pada tungkai, rasa ketat,keram, paresthesia,rasa terbakar, pruritus, dan functional discomfort.[15]

Pada kasus varises yang disertai dengan komplikasi tromboflebitis, pemberian ibuprofen dan aspirin dapat digunakan untuk mengurangi gejala. Pemberian gel  topikal dan steroid topikal dapat digunakan untuk mengurangi gejala akibat dermatitis stasis yang sering terjadi pada pasien varises.[1,5]

Terapi Suportif

Tata laksana pada kasus varises dapat didukung dengan beberapa tindakan suportif seperti:

  • Mengangkat tungkai agar edema dan tekanan intraabdominal dapat dikurangi sementara
  • Olahraga teratur untuk memperkuat otot betis dan memulihkan fungsi pompa betis. Olahraga juga diutamakan pada pasien yang mengalami faktor risiko obesitas

  • Pemakaian stoking kompresi untuk mengurangi bengkak, memperbaiki pertukaran nutrisi, dan meningkatkan mikrosirkulasi pada tungkai yang terkena varises[5]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Robert, Weiss. Varicose Veins and Spider Veins Medication. Medscape. 2020.
5. Kartika, Ronald Winardi. Gangguan Vena Menahun. CDK-224. 2015. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1051
9. Mallick R, Raju A, Campbell C, Carlton R, Wright D, Boswell K, Eaddy M. Treatment Patterns and Outcomes in Patients with Varicose Veins. Am Health Drug Benefits. 2016 Nov;9(8):455-465. PMID: 28465773; PMCID: PMC5394556.
10. Gloviczki P, Comerota AJ, Dalsing M C, et al. The care of patients with varicose veins and associated chronic venous diseases: Clinical practice guidelines of the Society for Vascular Surgery and the American Venous Forum. Journal of Vascular Surgery, 2011. 53(5), 2S–48S. doi:10.1016/j.jvs.2011.01.079
11. O'Donnell TF Jr, Passman MA. Clinical practice guidelines of the Society for Vascular Surgery (SVS) and the American Venous Forum (AVF)--Management of venous leg ulcers. Introduction. J Vasc Surg 2014; 60:1S.
12. Uruski Paweb, Aniukiewicz Krzysztof, Miku Ba-Pietrasik Justyna, Sosi Nska Patrycja, Tykarski Andrzej , et el. Endovenous Laser Ablation of Varicose Veins Preserves Biological Properties of Vascular Endothelium and Modulates Proinflammatory Agent Profile More Favorably Than Classic Vein Stripping. BioMed Research International. 2017.
13. Pavlović MD, Schuller-Petrović S, Pichot O, et al. Guidelines of the First International Consensus Conference on Endovenous Thermal Ablation for Varicose Vein Disease – ETAV Consensus Meeting 2012. Phlebology: The Journal of Venous Disease, 2014. 30(4): 257–273. doi:10.1177/0268355514524568
15. Kakkos SK and Nicolaides AN. Efficacy of micronized purified flavonoid fraction (Daflon®) on improving individual symptoms, signs and quality of life in patients with chronic venous disease: a systematic review and meta-analysis of randomized double-blind placebo-controlled trials. Int Angiol. 2018 Apr;37(2):143-154. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29385792
18. Gohel MS, Heatley F, Liu X, et al. A Randomized Trial of Early Endovenous Ablation in Venous Ulceration. N Engl J Med 2018; 378:2105.
19. Brittenden J, Cotton SC, Elders A, et al. A randomized trial comparing treatments for varicose veins. N Engl J Med 2014; 371:1218.

Diagnosis Varises
Prognosis Varises

Artikel Terkait

  • Efikasi Flavonoid Sebagai Terapi Alternatif Varises Tungkai Bawah
    Efikasi Flavonoid Sebagai Terapi Alternatif Varises Tungkai Bawah
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 30 September 2024, 15:29
Pengobatan varises pada wanita usia 62 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Wanita usia 62 thun mengeluh kaki trasa nyeri, sdh berthun2.. izin diskusi na dok, apakah ni varices?? Dan bgai mana tatalaksna ?
Anonymous
Dibalas 27 September 2022, 08:49
Pasien wanita usia 45 tahun dengan bengkak pada ankle kanan dan kiri
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin dok mau bertanya tentang wanita usia 45 th datang ke FKTP dengan keluhan bengkak pada ankle kaki kanan dan kiri, tepatnya di bawah mata kaki.Bengkak di...
dr.Niko Azhari Hidayat SpBTKV SubspVE(K)
Dibalas 09 Mei 2022, 09:14
Makna Lebaran ternyata… (cont.Lebaran Tanpa Varises)
Oleh: dr.Niko Azhari Hidayat SpBTKV SubspVE(K)
1 Balasan
Beberapa kegiatan yang dilakukan disaat Lebaran, bersalam2salaman, sungkem, menyetir perjalanan jauh dsb. Menyebabkan stasisitas pembuluh vena kaki, sehingga...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.