Epidemiologi Cedera Hamstring
Data epidemiologi cedera hamstring umumnya didapatkan pada populasi atlet karena memang cedera hamstring banyak berkaitan dengan aktivitas olahraga. Studi menunjukkan bahwa kejadian cedera hamstring memuncak pada usia 16 hingga 25 tahun.[5]
Global
Cedera hamstring banyak terjadi pada usia dewasa muda, dengan puncak kejadian pada 16-25 tahun. Cedera hamstring sebagian besar terkait dengan olahraga di mana paha belakang menanggung beban paling banyak, dengan transisi cepat biomekanik fungsional dan kecepatan tinggi. Ini mencakup olahraga lari cepat, sepak bola, dan cabang olahraga atletik seperti lari rintang. Keluhan awal yang paling menonjol adalah nyeri.[5]
Sebuah tinjauan sistematik yang melibatkan 13 studi dengan total 3.868 atlet mengevaluasi insiden cedera hamstring akut pada atlet bola. Pada studi ini, dilaporkan bahwa insidensi cedera hamstring sekitar 5-15%. Jika dikaitkan dengan jenis kelamin, angka kejadian pada perempuan sama dengan pria. Angka kekambuhan cedera hamstring pada atlet sepak bola mencapai 68%.[10]
Indonesia
Data epidemiologi cedera hamstring di Indonesia belum tersedia.
Mortalitas
Cedera hamstring bukanlah suatu kejadian yang mematikan. Belum ada studi yang menunjukkan mortalitas akibat kasus cedera hamstring. Meski demikian, cedera hamstring sangat erat kaitannya dengan pembatasan mobilitas seseorang, sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidupnya.[8,12]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan