Penatalaksanaan Cedera Hamstring
Penatalaksanaan cedera hamstring tergantung derajat keparahan. Cedera derajat ringan bisa ditangani secara konservatif, sedangkan cedera berat akan memerlukan pembedahan.[12,14,18]
Klasifikasi Cedera Hamstring
Menurut The British Athletics Muscle Injury Classification (BAMIC), cedera hamstring bisa dikelompokkan berdasarkan keluhan dan gambaran dari hasil MRI.[15]
Tabel 1. Klasifikasi Cedera Hamstring
Derajat | Lokasi | Temuan MRI | Deformitas |
0 | - | - | - |
1: robekan kecil | 1a. Myofasial | < 10% cross sectional area (CSA) | 1a. gap < 1 cm |
1b. Musculotendinous junction | < 5 cm | 1b. gap < 1 cm | |
2: robekan sedang | 2a. Myofasial | 10-50% CSA | 2a. gap 1-5 cm |
2b. Musculotendinous junction | 5-15 cm | 2b. gap 1-5 cm | |
2c. Tendon < 50% CSA | 2c. tidak ada gap | ||
3: robekan besar | 3a. Myofasial | > 50% CSA | 3a. gap > 5 cm |
3b. Musculotendinous junction | > 15 cm | 3b. gap > 5 cm | |
3c. Tendon > 50% CSA | 3c. tendon yang menimbul | ||
4: robek total | 4. Otot | Diskontuinitas total otot atau tendon | 4. robekan total otot dengan retraksi |
4c. Tendon | 4c. robekan total tendon dengan retraksi |
Sumber: dr. Putra Rizki, Sp.KO, Alomedika, 2022.[15]
Terapi Konservatif
Sebagian besar cedera hamstring bisa ditangani dengan tata laksana nonbedah. Sekitar 86% kejadian cedera hamstring hanya melibatkan cedera myofasial.
Cedera hamstring derajat 1 dan 2 bisa ditangani tanpa pembedahan. Untuk cedera hamstring derajat 3, masih bisa dicoba dengan tata laksana konservatif selama hanya satu tendon yang avulsi dan retraksi kurang dari 2 cm.[14]
Tata Laksana Fase Akut
Sesaat setelah kejadian, penanganan umum cedera olahraga yaitu RICE (rest, ice, compression, elevation) bisa dilakukan. Kompres es bisa dilakukan setiap 4 jam selama 15-20 menit selama 3 hari pertama fase akut.
Fase 48 jam pertama merupakan waktu paling penting untuk penyembuhan. Selanjutnya, mobilisasi dini dengan mencegah weight-bearing merupakan cara untuk melindungi cedera jaringan lebih luas. Bersamaan dengan penanganan tersebut, dapat digunakan analgesik seperti ibuprofen 200-400 mg setiap 8 jam selama maksimal 5 hari.[12,18]
Tata Laksana Fase Lanjut
Setelah melewati fase akut 48 jam pertama, program latihan stabilisasi batang tubuh bisa dilakukan. Setelah itu, secara bertahap baru bisa dilanjutkan dengan latihan range of motion (ROM), gait, latihan isometrik, stretching, dan isokinetik sesuai fase rehabilitasi. Jika gait dan kekuatan otot sudah mendekati normal, bisa dilanjutkan dengan latihan sports specific dan pliometrik.[12,14,18]
Pilihan tata laksana lain yang populer saat ini adalah injeksi PRP (platelet-rich plasma). Beberapa peneliti melaporkan manfaat berupa penyembuhan yang lebih cepat, mengatasi nyeri, dan mencegah kekambuhan cedera dengan intervensi PRP. Namun, penggunaan PRP masih menjadi perdebatan, karena beberapa peneliti juga melaporkan tidak ada manfaatnya.[14]
Pembedahan
Pembedahan merupakan pilihan tata laksana untuk cedera hamstring derajat 3 ke atas, serta cedera kronis dengan nyeri persisten dan gangguan fungsional meskipun telah menyelesaikan tatalaksana non-pembedahan. Jenis tata laksana bedah yang biasa dilakukan adalah operasi repair hamstring. Beberapa penelitian menunjukkan tindakan ini menghasilkan kepuasan, pengembalian kekuatan, dan kembali ke performa awal yang baik.[8,19]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan