Prognosis Cedera Hamstring
Prognosis cedera hamstring atau hamstring injury ditentukan oleh lokasi cedera dan derajat keparahan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik dan MRI. Komplikasi mencakup cedera hamstring berulang, nyeri kronik, dan sindrom hamstring.
Komplikasi
Cedera hamstring grade 1 biasanya jarang menimbulkan komplikasi dan dapat sembuh dengan baik tanpa menyebabkan gangguan mayor pada pasien. Meski demikian, gangguan mobilisasi pada pasien cedera hamstring bisa menyebabkan atrofi otot atau meningkatkan risiko deep vein thrombosis.
Cedera hamstring bisa menyebabkan nyeri kronik jika fase rehabilitasi tidak dilaksanakan sampai tuntas atau pasien terlalu dini kembali berolahraga. Cedera hamstring juga akan meningkatkan risiko cedera ulangan yang bisa mempengaruhi karier seorang atlet.
Pasien juga bisa mengalami sindrom hamstring, yakni nyeri atau gangguan sensorik pada panggul, pantat, atau paha belakang akibat pembentukan bekas luka dan penekanan pada saraf siatik.[6,8,9]
Prognosis
Prognosis cedera hamstring ditentukan oleh lokasi cedera dan derajat keparahan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik dan MRI. Beberapa faktor berikut memperpanjang waktu penyembuhan dan masa perawatan:
- Cedera yang melibatkan proximal free tendon
- Kedekatan jarak otot yang cedera dengan ischial tuberosity
- Peningkatan panjang dan potong lintang area cedera
Pada kebanyakan kasus, pasien dengan cedera hamstring derajat 1 dan 2 bisa memiliki kemampuan untuk berjalan tanpa rasa sakit dalam waktu 24 jam setelah cedera. Robekan otot yang kecil cenderung memiliki prognosis yang lebih baik untuk pulih dari cedera.
Di sisi lain, cedera hamstring derajat 3 atau 4, adanya fraktur avulsi, cedera tendon proksimal, serta cedera dengan hematoma yang besar dan dalam memiliki prognosis yang lebih buruk dan waktu pemulihan yang lebih lama.[7,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan