Epidemiologi Granuloma Umbilikal
Berdasarkan studi epidemiologi, prevalensi granuloma umbilikal mencapai sekitar 1 dari 500 neonatus.[1]
Global
Secara umum, granuloma umbilikal merupakan kelainan umbilikus yang paling banyak terjadi pada neonatus. Prevalensi granuloma umbilikal telah dilaporkan sebesar 1 dari 500 neonatus. Granuloma umbilikal juga merupakan penyebab tersering dari discharge umbilikus.[1,2,6]
Indonesia
Belum didapatkan data mengenai epidemiologi granuloma umbilikal di Indonesia.
Mortalitas
Granuloma umbilikal umumnya tidak berkaitan dengan mortalitas. Kondisi ini memiliki luaran yang baik dengan pilihan terapi yang tersedia. Risiko komplikasi dan mortalitas dapat meningkat jika terjadi infeksi umbilikus yang berat. Selain itu, bila jaringan granuloma sangat eksesif dapat timbul necrotizing fasciitis.[6,9]