Diagnosis Necrotizing Enterocolitis
Diagnosis necrotizing enterocolitis (NEC) penting dilakukan secara dini karena sangat mempengaruhi luaran. Spektrum klinis NEC bervariasi dan nonspesifik. Manifestasi awal mungkin menyerupai sepsis neonatorum, yaitu ditemukan tanda distensi abdomen.
Kemungkinan NEC harus selalu diwaspadai pada setiap bayi yang memiliki faktor risiko dan menunjukkan manifestasi gejala klinis NEC. Perjalanan penyakit dapat progresif maupun perlahan-lahan.[3,4]
Anamnesis
Keluhan biasanya berkaitan dengan gangguan gastrointestinal, yaitu distensi abdomen, intoleransi minum/makan, residu lambung tinggi, muntah, diare, hingga tinja berdarah (occult blood).
Makin muda usia kelahiran, makin lama onset NEC, pada bayi prematur dengan berat lahir sangat rendah biasanya keluhan NEC muncul antara 14-20 hari setelah kelahiran. Sedangkan pada bayi lahir matur, keluhan bisa pada usia 1 minggu.[4]
Pada anamnesis perlu diketahui berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan NEC, seperti bayi prematur, asupan pengganti ASI terlalu awal, riwayat genetik, dan bayi dengan riwayat hipoksia.[4,7]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan tanda vital didapatkan instabilitas suhu (demam atau hipotermi), laju napas bisa meningkat. Tanda sistemik ditemukan distres napas, bradikardi, letargi, oliguria, asidosis, hingga syok.[4]
Sedangkan tanda intestinal ditemukan distensi abdomen, eritema dan indurasi dinding abdomen, residu lambung, muntah (bilier atau darah), massa abdomen terlokalisir persisten, asites, tinja berdarah, hingga ileus.[4,16]
Modified Bell’s Staging Criteria
Gejala klinis necrotizing enterocolitis (NEC) sangat bervariasi dari yang ringan sampai berat. Modified Bell’s staging criteria berdasarkan pada kondisi klinis dan temuan radiologis. Kriteria ini sering digunakan untuk mempertimbangkan terapi.[17]
Stage I (Suspek Necrotizing Enterocolitis)
Bila ditemukan gejala dan tanda :
- Tanda sistemik: tidak spesifik (apnea, bradikardi, letargi, instabilitas suhu)
- Temuan intestinal: Intoleransi minum, residu lambung rekuren, distensi abdomen
- Temuan radiologi: normal atau nonspesifik[3,17]
Stage II (Terbukti Necrotizing Enterocolitis)
Bila ditemukan gejala dan tanda :
- Tanda sistemik: tanda pada stage I ditambah nyeri tekan perut dan trombositopenia
- Temuan intestinal: Distensi perut yang menonjol, nyeri tekan, edema dinding usus, bunyi usus menghilang, dan tinja berdarah
- Temuan radiologi: pneumatosis dengan atau tanpa gas vena porta[3,17]
Stage III (Necrotizing Enterocolitis Lanjut)
Bila ditemukan gejala dan tanda :
- Tanda sistemik: asidosis respiratorik dan metabolik, gagal napas, hipotensi, penurunan output urin, syok, neutropenia, dan disseminated intravascular coagulation (DIC)
- Temuan intestinal: perut tegang, distensi abdomen dengan perubah warna dinding perut, indurasi
- Temuan radiologi: pneumoperitoneum[3,17]
Diagnosis Banding
Distensi abdomen dan tanda klinis NEC lainnya serupa dengan kondisi sepsis neonatal, intususepsi usus, penyakit Hirschsprung, atau reflux gastroesofageal.
Neonatal Sepsis
Tanda sistemik dan distensi abdomen dapat terjadi juga pada neonatal sepsis, tetapi pemeriksaan radiologi pada sepsis biasanya normal.[4,5]
Intususepsi Usus
Gejala dan tanda intususepsi usus dapat menyerupai NEC, yaitu distensi abdomen, sulit minum, muntah bilous, dan darah pada feses. Kita bisa curigai bayi intususepsi, bukan NEC, terutama bila sebelumnya kondisi bayi baik, stabil, tanpa trombositopenia, tidak ada tanda inflamasi (CRP), atau tidak responsif pada pemberian terapi NEC.[5,18]
Penyakit Hirschsprung
Distensi abdomen pada NEC bisa mirip dengan penyakit Hirschsprung, tetapi pada penyakit Hirschsprung kondisi klinis anak biasanya baik.[4,5]
Reflux Gastroesofageal
Reflux gastroesofageal dapat memiliki tanda klinis yang mirip dengan NEC, yaitu muntah atau tampak seperti intoleransi minum. Pada reflux gastroesofageal distensi abdomen jarang terjadi, dan pemeriksaan penunjang biasanya normal.[5]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis NEC meliputi pemeriksaan laboratorium, pencitraan, mesenteric oxygen saturation dan pemeriksaan histologi.
Pemeriksaan Pencitraan
Pencitraan abdomen adalah pemeriksaan penunjang awal yang dapat membantu penegakan diagnosis. Pemeriksaan pencitraan yang dilakukan terdiri dari:
-
Foto polos abdomen, untuk melihat pola abnormal udara/gas dalam usus, ileus, pneumatosis, dan gas di intrahepatic portal venous
- Foto lateral dekubitus dan cross-table lateral, untuk melihat adanya perforasi intestinal
- Ultrasonography (USG) abdomen, digunakan bila gejala klinis dan hasil foto polos abdomen tidak spesifik, atau pada bayi NEC yang tidak responsif dengan pengobatan. USG dapat mendeteksi intermittent gas bubbles di parenkim hati dan sistem vena porta yang tidak terdeteksi dengan foto abdomen[4,18]
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan adalah :
- Pemeriksaan hematologi lengkap: trombositopenia sering ditemukan pada bayi dengan NEC, sedangkan jumlah leukosit dapat normal atau meningkat
- Pemeriksaan CRP: meningkat berhubungan dengan respon inflamasi
Kultur darah dan feses: diperiksa untuk mengetahui organisme yang berperan dalam NEC
- Pemeriksaan elektrolit: pemeriksaan ketidakseimbangan elektrolit, seperti hipokalemia, hipernatremia, dan hiperkalemia, yang sering ditemukan pada bayi dengan NEC
- Analisa gas darah dilakukan untuk pemeriksaan derajat asidosis metabolik
- Panel koagulasi seperti prothrombine time (PT), partial thromboplastin time (PTT), fibrinogen, dan fibrin degradation product (D-dimer) diperiksa terutama untuk bayi dengan NEC lanjut, untuk menegakkan diagnosis DIC[4,18]
Pemeriksaan Histologi
Hasil pemeriksaan histologi untuk NEC adalah adanya luka pada mukosa usus. Akan terlihat gambaran nekrosis koagulasi dari mukosa dengan inflamasi akut dan kronik, ulserasi mukosa, edema, perdarahan dan pneumatosis pada submukosa.[5]
Mesenteric Oxygen Saturation
Mesenteric oxygen saturation adalah pemeriksaan untuk deteksi dini NEC dengan mendeteksi perfusi usus pada bayi. Pemeriksaan ini diharapkan dapat mendeteksi NEC lebih awal, namun pemeriksaan ini masih dalam tahap penelitian.[4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri