Epidemiologi Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut
Epidemiologi penyakit tangan, kaki, dan mulut (PTKM) atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) seringkali disebabkan oleh coxsackievirus A tipe 16 (CV A16), dan enterovirus 71 (EV–71) dan kejadiannya meningkat di Asia Pasifik. Banyak outbreak telah dilaporkan, seperti di Cina, Jepang, Malaysia, dan Singapura.[2,13]
Global
Data epidemiologi global menunjukkan bahwa PTKM pertama kali dilaporkan pada tahun 1957 di New Zealand, dan sejak saat itu sudah tersebar di seluruh dunia. Pada beberapa dekade terakhir, PTKM lebih sering terjadi pada area Asia Pasifik termasuk Cina, Jepang, Australia, Malaysia, Brunei Darussalam, Mongolia, Korea, Singapura, Taiwan, dan Vietnam.[2,13,22,23]
Beberapa negara pernah melaporkan adanya kasus PTKM berat yang berakibat fatal, seperti wabah di Cina pada tahun 2009. Saat itu dilaporkan terjadi sekitar 1.155.525 kasus, dengan 13.810 kasus berat dan 353 kasus menyebabkan kematian. Pada tahun 1998 juga sempat terjadi wabah di Taiwan yang menginfeksi lebih dari 120.000 orang dan menyebabkan 78 kematian.[9,13,22,23]
Menurut catatan WHO tahun 2018, di Singapura PTKM masih menjadi masalah kesehatan yang penting. Jumlah kasus yang dilaporkan pada tahun tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya. Sejak awal tahun sampai bulan Juli 2018 tercatat total kumulatif 25.047 kasus.[13]
Indonesia
Di Indonesia, belum ada data epidemiologi PTKM yang memadai. Hal tersebut mungkin diakibatkan kurangnya perhatian karena sifat penyakit yang self-limiting. Dari 48 kasus PTKM yang diterima laboratorium Virologi Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan-Badan Litbang Jakarta, ditemukan 26 kasus (54%) disebabkan oleh enterovirus, dan 3 di antaranya EV–71 (6,25%).[7,16]
Mortalitas
Mortalitas PTKM pernah dilaporkan di Cina, di mana dari 71.158 pasien PTKM, sebanyak 42 kasus mengalami gejala berat dan meninggal. Virus patogen penyebab penyakit ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti meningitis, ensefalitis, dan kelumpuhan seperti pada kasus poliomielitis. Akan tetapi, PTKM umumnya memiliki gejala yang ringan dan dapat sembuh sendiri (self-limiting).[13,23]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli