Prognosis Abses Gigi
Prognosis abses gigi bergantung pada perawatan yang adekuat untuk menghindari komplikasi berat seperti obstruksi jalan napas, penyebaran infeksi ke sistem saraf pusat, dan sepsis. Apabila abses mengalami ruptur, keluhan mungkin hilang dan pasien mengira abses gigi telah sembuh. Meski begitu, pasien tetap memerlukan penanganan.[1,2]
Komplikasi
Infeksi ruang odontogenik, termasuk abses gigi, dapat menyebabkan komplikasi yang ringan hingga mengancam jiwa. Pada beberapa kasus, pasien bisa mengalami trismus dan obstruksi jalan napas yang fatal apabila tidak diterapi.
Obstruksi Jalan Napas
Obstruksi jalan napas disebabkan oleh edema akibat akumulasi pus yang menyempitkan jalan nafas dan trismus.
Descending Necrotizing Mediastinitis
Descending Necrotizing Mediastinitis (DNM) merupakan penyebaran infeksi ke mediastinum melalui ruang pratrakeal atau ruang retrofaringeal. 60-70% kasus disebabkan oleh infeksi odontogenik, termasuk abses gigi.
Infeksi Sistem Saraf Pusat
Abses serebri atau meningitis dapat terjadi pada abses gigi akibat penyebaran infeksi intrakranial melalui jalur penyebaran langsung maupun hematogen.
Trombosis Sinus Kavernosa
Trombosis sinus kavernosa terjadi akibar penyebaran infeksi melalui vena oftalmika yang terhubung ke vena angular (rute anterograd) atau melalui vena emissary yang terhubung ke pleksus vena pterigoid (rute retrograd).
Osteomyelitis Mandibula
Osteomyelitis mandibula merupakan komplikasi dari infeksi odontogenik kronik. Hasil rontgen menunjukkan gambaran radiolusen yang menggambarkan proses destruksi tulang.
Necrotizing Fasciitis
Necrotizing fasciitis adalah nekrosis pada jaringan lunak daerah servikal akibat peradangan pada fascia dan struktur di dalamnya. Komplikasi yang juga dikenal sebagai angina Ludwig ini menyumbang angka mortalitas 20-40%.
Sepsis
Sepsis dapat terjadi jika infeksi menyebar secara hematogen dan menimbulkan gejala Systemic Inflammation Response Syndrome.
Fistula Dentokutan
Fistula dentokutan dapat muncul akibat infeksi kronis yang mengerosi tulang alveolar, menyebabkan perforasi periosteum, dan menyebar pada jaringan sekitar.
Sinusitis Maksilaris
Sinusitis maksilaris terjadi akibat penyebaran infeksi odontogenik dari perforasi dari dasar sinus saat infeksi.
Pembengkakan wajah
Facial-space swelling atau pembengkakan wajah biasanya terjadi pada area submandibular, sublingual, dan buccal. Terkadang pembengkakan juga terjadi pada daerah submental, mastikator, faring lateral, dan retrofaringeal.[1-4,10]
Prognosis
Prognosis abses gigi ditentukan oleh penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi dapat menyebabkan kematian, dimana tingkat mortalitas mencapai 40% jika pasien mengalami mediastinitis akibat infeksi yang menjalar turun.
Pasien yang mengalami komplikasi berupa obstruksi jalan napas mungkin memerlukan intubasi endotrakeal atau trakeostomi. Meningkatnya infeksi melalui sinus atau penyebaran hematogen ke otak juga akan meningkatkan angka kematian dan membawa prognosis yang lebih buruk.[1,2]
Penulisan pertama oleh: dr. Queen Sugih Ariyani