Prognosis Cheilitis
Prognosis cheilitis bergantung pada jenis yang dialami pasien. Secara umum, rekurensi sering terjadi pada semua tipe cheilitis. Menghindari faktor risiko dan agen penyebab dapat mengurangi risiko rekurensi dan komplikasi cheilitis.
Komplikasi
Cheilitis angular yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan atropi jaringan dan jaringan parut atau diskolorasi permanen.
Cheilitis aktinik dan glandular berpotensi menjadi karsinoma sel skuamosa. Telah dilaporkan bahwa 95% dari kasus karsinoma sel skuamosa pada bibir berawal dari cheilitis aktinik.
Cacat bibir permanen dapat terjadi pada kasus dengan gejala berat, terutama pada cheilitis glandular dan granulomatosa.[3,4,7]
Prognosis
Cheilitis angular jarang sekali menyebabkan kerusakan permanen. Cheilitis angular umumnya akan mengalami penyembuhan setelah beberapa hari perawatan dimulai dan mengalami resolusi dalam kurun waktu 2 minggu. Cheilitis angular memiliki persentase rekurensi sebesar 80%. Oleh karena itu, identifikasi dan penanganan faktor risiko sangat penting untuk mencegah terjadinya rekurensi.
Sementara itu, cheilitis eksematosa dan drug-induced cheilitis umumnya akan mengalami resolusi jika agen penyebab dapat dideteksi dan dihindari. Meski demikian, alergen dan iritan yang berhubungan dengan pekerjaan, misalnya penggunaan lipstik pada karyawati, menyebabkan rekurensi lebih berisiko terjadi.
Cheilitis aktinik merupakan lesi premaligna. Telah dilaporkan bahwa 6 hingga 10% kasus cheilitis aktinik berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa.
Pembengkakan yang terjadi pada cheilitis granulomatosa umumnya kronis. Tingkat morbiditas penyakit ini bergantung pada ada atau tidaknya penyakit sistemik yang menyertai, seperti Crohn’s disease dan sarkoidosis.
Cheilitis glandular sering dikaitkan dengan risiko berkembangnya karsinoma sel skuamosa. Dilaporkan adanya perubahan permukaan epitel displasia dan karsinoma pada 18-35% kasus.[3,4,7,9,15]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini