Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Cluster Type Headache general_alomedika 2022-08-10T16:02:48+07:00 2022-08-10T16:02:48+07:00
Cluster Type Headache
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Cluster Type Headache

Oleh :
dr. Bunga Saridewi
Share To Social Media:

Diagnosis cluster type headache atau nyeri kepala klaster ditegakkan berdasarkan temuan klinis adanya nyeri kepala unilateral berat yang tajam dan disertai setidaknya gejala autonom yang terjadi secara ipsilateral, sesuai dengan kriteria diagnosis menurut International Classification of Headache Disorders (ICHD-3).[2]

Anamnesis

Cluster type headache sering terjadi pada malam hari, 1-2 jam setelah tertidur. Nyeri dapat membangunkan pasien dari tidur, membuat pasien gelisah, bahkan membenturkan kepala ke dinding hingga nyeri berkurang. Keluhan berulang setiap hari pada waktu tertentu yang sama untuk jangka waktu mingguan hingga bulanan. Kemudian akan ada jeda bebas nyeri kepala yang panjang.[6,17]

Cluster type headache disebut juga suicidal headache. Nyeri kepala hebat, menyiksa, nyeri tajam, terasa seperti menusuk dan seolah-olah mendorong mata keluar. Nyeri mayoritas bersifat unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau kombinasi dari tempat-tempat tersebut, berlangsung 15-180 menit dan terjadi dengan frekuensi yang beragam (mulai dari sekali tiap dua hari hingga 8 kali sehari).[10,17]

Keluhan nyeri tersebut biasanya disertai gejala pada sisi ipsilateral seperti injeksi konjungtiva dan lakrimasi, kongesti nasal atau rhinorrhea, berkeringat di dahi dan wajah, miosis, ptosis, dan edema palpebra. Selama serangan sebagian besar pasien merasa gelisah atau agitasi.[2-4]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada cluster type headache meliputi pemeriksaan fisik umum dan tanda vital, pemeriksaan skala nyeri, pemeriksaan neurologi, kesadaran, saraf kranialis, motorik, sensorik, dan otot-otot perikranial.[17]

Jika pasien datang saat sedang terjadi serangan nyeri kepala, bisa ditemukan tanda keterlibatan saraf autonom, seperti rhinorrhea, lakrimasi, dan injeksi konjungtiva. Pada keadaan yang berat, bisa terjadi paralisis simpatis okular yang memunculkan tanda Mild Horner Syndrome, yakni ptosis, miosis, dan anhidrosis; yang mungkin menetap antara dua serangan.

Pasien juga bisa mengalami bradikardia, wajah tampak pucat, nyeri pada kulit kepala dan wajah, atau nyeri karotid ipsilateral.[4]

Kriteria Diagnosis

Cluster type headache didiagnosa secara klinis berdasarkan kriteria diagnosis cluster type headache berdasarkan International Classification of Headache Disorders (ICHD-3). Serangan harus terjadi dalam rentang setiap 1-2 hari sebanyak 1-8 kali, dimana terjadi nyeri hebat pada daerah orbita, supraorbita dan atau temporal. Serangan berlangsung antara 15-180 menit jika tidak ditangani. Nyeri juga harus disertai dengan gelisah/agitasi, atau setidaknya satu gejala autonom ipsilateral.

Gejala autonom yang dimaksud adalah:

  • Injeksi konjungtiva dan atau lakrimasi pada mata
  • Kongesti nasal dan atau rhinorrhea
  • Edema palpebra
  • Berkeringat pada daerah dahi dan wajah
  • Miosis dan atau ptosis[5]

Setelah kriteria diagnosis cluster type headache terpenuhi, maka nyeri kepala dapat bersifat episodik maupun kronis. Cluster type headache dapat dinilai episodik apabila terdapat minimal dua periode dimana nyeri berlangsung 7 hari hingga 1 tahun bila tidak ditangani dan terdapat minimal 3 bulan periode remisi diantaranya.[1]

Sedangkan kriteria cluster type headache dinilai kronis apabila nyeri berlangsung terus-menerus tanpa periode remisi, atau periode remisi kurang dari 3 bulan, dan sudah berlangsung selama 1 tahun.[1]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding cluster type headache adalah nyeri kepala lainnya yaitu migraine, neuralgia trigeminal, arteritis temporal, dan paroxysmal hemicrania.

Migraine

Migraine merupakan nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan 4-72 jam. Karakteristik nyeri kepala unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat, bertambah berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan mual, fotofobia, atau fonofobia.

Migraine lebih sering dialami wanita, dengan onset dewasa muda. Pasien bisa merasa keluhan membaik dengan berbaring atau berada di tempat gelap.[7]

Neuralgia Trigeminal

Neuralgia trigeminal ditandai dengan nyeri paroksismal yang terasa seperti sengatan listrik bersifat unilateral, terutama pada daerah persarafan nervus trigeminal cabang kedua atau ketiga. Keluhan umumnya dirasakan beberapa detik. Keluhan awal biasanya diakibatkan oleh stimulasi pada area wajah tertentu seperti  kulit atau mukosa mulut. Onset sering pada usia > 50 tahun.[7]

Arteritis Temporal

Nyeri arteritis temporal biasanya bersifat persisten, tetapi juga dapat bertambah atau berkurang, dan biasanya disertai gejala sistemik seperti demam, polimialgia, dan penurunan berat badan.[7]

Paroxysmal Hemicrania

Paroxysmal hemicrania sering ditandai dengan nyeri kepala unilateral yang berlangsung selama 2-30 menit. Keluhan ini sering muncul pada wanita, terutama usia 34-41 tahun. Keluhan akan hilang setelah tata laksana dengan indomethacin.[1,19]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan jika pasien tidak memiliki nyeri khas sesuai kriteria diagnosis pada saat pemeriksaan (atipikal), pasien sedang tidak mengalami nyeri akut tetapi diduga akibat etiologi lain, ataupun pasien dengan gejala sindrom Horner.[17]

CT-scan atau MRI kepala dengan kontras juga dapat dilakukan jika didapatkan defisit neurologi, keluhan tidak membaik setelah terapi 3 bulan, atau keluhan semakin memberat.[2,17]

Pemeriksaan laboratorium tidak memiliki banyak manfaat dalam diagnosis maupun tatalaksana.[4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Kandel SA, Mandiga P. Cluster Headache. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544241/
2. Malu OO, Bailey J, Hawks MK. Cluster Headache: Rapid Evidence Review. Am Fam Physician. 2022 Jan 1;105(1):24-32.
3. Baraness L, Baker AM. Acute Headache. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554510/
4. Blanda M. Cluster Headache. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1142459-overview.
5. Wei DY, Khalil M, Goadsby PJ. Managing cluster headache. Pract Neurol. 2019 Dec;19(6):521-528.
6. Cheema S, Matharu M. Cluster Headache: What's New? Neurol India. 2021 Mar-Apr;69(Supplement):S124-S134.
7. Walling A. Frequent Headaches: Evaluation and Management. Am Fam Physician. 2020 Apr 1;101(7):419-428.
10. Silvestro M, Tessitore A, Orologio I, Battista G, Siciliano M, Tedeschi G, Russo A. Cluster headache pathophysiology: What we have learned from advanced neuroimaging. Headache. 2022 Apr;62(4):436-452.
17. Lindemann CR. Cluster headache: A review of clinical presentation, evaluation, and management. JAAPA. 2022 Aug 1;35(8):15-19.
19. Osman C, Bahra A. Paroxysmal Hemicrania. Ann Indian Acad Neurol. 2018 Apr;21(Suppl 1):S16-S22.

Epidemiologi Cluster Type Headache
Penatalaksanaan Cluster Type Hea...

Artikel Terkait

  • Pilihan Terapi Optimal pada Sakit Kepala Cluster
    Pilihan Terapi Optimal pada Sakit Kepala Cluster
  • Peran Terapi Antibodi Monoklonal untuk Cluster Type Headache Episodik
    Peran Terapi Antibodi Monoklonal untuk Cluster Type Headache Episodik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 1 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.