Edukasi dan Promosi Kesehatan Cluster Type Headache
Edukasi dan promosi kesehatan cluster type headache pada pasien yang mengalami serangan pertama adalah meyakinkan pasien bahwa keluhan tersebut tidak mengancam jiwa meski nyeri yang sangat hebat.[4,6,9,17]
Edukasi Pasien
Pasien perlu dijelaskan bahwa cluster type headache bersifat sporadik dan dapat terjadi pada siapapun meski prevalensi paling banyak terjadi pada laki-laki usia produktif.
Berbeda dengan nyeri kepala lain seperti migrain, pemberian analgesik seperti parasetamol dan opioid untuk terapi akut umumnya tidak efektif pada cluster type headache karena nyeri terlalu berat dan obat analgesik memerlukan waktu yang lama untuk bekerja.
Salah satu terapi untuk episode akut yang paling aman dan efektif adalah penggunaan terapi inhalasi oksigen atau injeksi sumatriptan. Sumatriptan tablet maupun nasal spray dapat membantu namun memerlukan waktu yang lebih lama.
Pasien dijelaskan untuk bahwa terdapat obat-obatan untuk tata laksana preventif, seperti pemberian verapamil dan lithium.
Pasien juga dijelaskan bahwa sebagian besar pasien membutuhkan waktu 15 tahun untuk mengalami resolusi penyakit dan lebih episode umumnya berkurang dengan meningkatnya usia.[4,6,9,17,20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasien harus diedukasi untuk menghindari faktor pencetus cluster type headache, anjurkan istirahat yang cukup, serta hindari tidur sore, alkohol, merokok, ketinggian, dan suara gaduh.[4,6,9,17]
Anjurkan pasien untuk memiliki buku harian nyeri kepala. Pasien dapat mencatat frekuensi, durasi dan keparahan nyeri kepala. Buku ini dapat digunakan untuk memantau efikasi penatalaksanaan nyeri kepala, serta sebagai bahan diskusi dengan pasien mengenai keluhan nyeri kepala dan dampaknya.
Pasien perlu segera diperiksa kembali jika ditemui salah satu gejala seperti:
- Nyeri kepala memberat disertai demam
- Nyeri kepala mendadak dengan intensitas ≥5 menit
- Onset baru defisit neurologi yang merupakan indikasi dilakukannya pemeriksaan nervus kranialis
- Penurunan kesadaran
Pasien juga memerlukan investigasi lanjutan jika nyeri kepala dipicu oleh batuk, valsalva, bersin, aktivitas, nyeri kepala ortostatik, atau terdapat perubahan karakteristik nyeri kepala. Selain itu, kemungkinan cluster type headache menjadi kronik dan membutuhkan penggunaan profilaksis jangka panjang juga perlu dijelaskan.[20]
Pada pasien yang mendapatkan verapamil, diperlukan evaluasi pengawasan klinis berkala karena dapat terjadi aritmia dan perubahan EKG lainnya.[12,18]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja