Penatalaksanaan Cluster Type Headache
Penatalaksanaan cluster type headache atau nyeri kepala klaster dapat dibagi menjadi terapi abortif, terapi transisional, dan terapi profilaksis. Terapi abortif pada cluster type headache diberikan pada pasien yang sedang mengalami serangan nyeri akut seperti terapi inhalasi oksigen dan sumatriptan. Terapi transisional seperti steroid diberikan sementara waktu dengan tujuan untuk mengurangi frekuensi terjadinya serangan.[8]
Sementara itu, terapi profilaksis seperti verapamil dan lithium diberikan untuk mencegah terjadinya serangan cluster type headache. Terdapat beberapa pilihan terapi yang optimal pada cluster type headache.[8,18]
Terapi Abortif
Terapi abortif dilakukan pada kondisi akut dan bertujuan untuk menghilangkan rasa sakit, dimana terapi lini pertama pada serangan akut adalah inhalasi oksigen 100% 7 liter/menit selama 15 menit menggunakan non rebreathing facial mask. Mekanisme kerja oksigen dalam cluster type headache tidak sepenuhnya dipahami. Namun, terdapat studi yang membuktikan bahwa oksigen memiliki efek inhibisi pada serat parasimpatis kranial.[9,12,17]
Sumatriptan merupakan alternatif terapi lini pertama selain terapi inhalasi oksigen. Injeksi subkutan 6 mg akan mengurangi nyeri dalam waktu 5-15 menit, dan dapat diulang setelah 24 jam. Sumatriptan dikontraindikasikan pada penyakit jantung iskemik dan hipertensi tidak terkontrol. Sumatriptan nasal spray 20 mg juga dapat digunakan, akan tetapi kurang efektif dibanding injeksi subkutan.[17]
Zolmitriptan intranasal 5 mg adalah alternatif yang baik untuk pasien yang tidak dapat mentoleransi injeksi, tetapi sediaan ini memiliki efek bebas nyeri lebih lambat. Zolmitriptan dikontraindikasikan pada pasien Wolff-Parkinson-White syndrome.[6,18]
Terapi Transisional
Terapi transisional diberikan kepada pasien dengan cluster type headache tipe episodik dengan frekuensi >2 serangan per hari. Terapi ini bertujuan untuk menghentikan serangan cluster type headache secara cepat dan juga untuk mencegah nyeri dan disabilitas, sehingga dapat mengurangi kebutuhan pasien terhadap pengobatan akut dan frekuensi pengobatan akut. Pilihan terapi transisional adalah kortikosteroid dosis tinggi jangka pendek, dihidroergotamin, dan blok saraf oksipital dengan anestesi lokal dan steroid.[18]
Regimen kortikosteroid yang direkomendasikan adalah prednison 60 mg setiap hari selama 3-4 hari, diikuti dengan pengurangan dosis sebanyak 5 mg setiap 5 hari hingga dosis menjadi nol dalam 1-3 minggu. Sebagai alternatif, injeksi intramuskular triamcinolone 80 mg atau methylprednisolone 80-120 mg dapat digunakan sebagai tapering kortikosteroid. Meski demikian, belum ada panduan tatalaksana yang jelas mengenai dosis dan durasi penerapannya. Selain itu, pemberian kortikosteroid diasosiasikan dengan peningkatan glukosa darah sehingga pemberiannya pada pasien diabetes perlu diperhatikan.[8]
Dihidroergotamin (DHE) intravena mampu meredakan nyeri kepala pada 90% pasien pada hari rawatan ketiga, dan sisanya pada hari rawatan kelima. Terapi ini baik untuk kasus refrakter, akan tetapi pasien harus mendapatkan rawat inap, sehingga biaya yang dibutuhkan lebih besar.[8]
Terapi Profilaksis
Terapi profilaksis penting bagi cluster type headache tipe episodik maupun kronik. Pada beberapa pasien, cluster type headache mungkin tidak berulang setelah mendapatkan terapi transisional, namun sebagian pasien memerlukan profilaksis jangka panjang. Terapi ini paling baik dimulai di saat yang sama dengan terapi transisional untuk meningkatkan dosis profilaksis secara adekuat.[18]
Verapamil
Verapamil merupakan lini pertama terapi profilaksis cluster type headache tipe episodik maupun kronik. Rentang dosis yang dapat diberikan berkisar antara 240-960 mg per hari. Dosis awal yang dapat diberikan adalah sebesar 80 mg tiga kali sehari, dosis dapat dinaikkan secara bertahap setiap 10-14 hari.[12]
Pemeriksaan EKG baseline penting dilakukan, follow-up EKG selanjutnya dapat dilakukan setelah verapamil mencapai dosis 400 mg, kemudian setiap satu minggu setelah peningkatan dosis di atas 400 mg. Hal ini diperlukan dalam pengawasan klinis penggunaan verapamil pada pasien.[18]
Lithium
Lithium karbonat digunakan pada cluster type headache tipe episodik atau kronis jika verapamil tidak efektif. Dosis awal sebesar 300 mg dua kali sehari dan dapat ditingkatkan menjadi 300 mg tiga kali sehari setelah satu minggu.[2]
Terapi Nonfarmakologi
Berbagai tindakan pembedahan dapat dilakukan pada cluster type headache yang gagal dengan terapi konservatif dan preventif. Pembedahan diindikasikan pada keluhan nyeri kepala tanpa remisi nyeri selama satu tahun, nyeri unilateral, dan pasien stabil secara fisiologi, serta sehat secara mental dan medik.
Jenis-jenis tindakan pembedahan yang dimaksud antara lain neurektomi oksipital, pemotongan atau dekompresi nervus intermedius, pemotongan atau dekompresi nervus petrosus superfisialis mayor, thermokoagulasi ganglion gasseri (ganglio-rhizolysis), dekompresi saraf trigeminus, dan sphenopalatine ganglionectomy.[17]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja