Epidemiologi Ramsay Hunt Syndrome
Menurut data epidemiologi, Ramsay Hunt syndrome merupakan komplikasi infeksi virus varicella zoster yang jarang terjadi. Prevalensi Ramsay Hunt syndrome lebih tinggi pada orang lanjut usia daripada orang berusia muda. Ramsay Hunt syndrome sangat jarang ditemukan pada anak berusia <6 tahun. Pada pasien dengan Bell’s Palsy, infeksi virus varicella zoster ditemukan pada 20% kasus.[4,5]
Global
Secara global, angka kejadian Ramsay Hunt syndrome adalah 5/100.000. Penyakit ini dapat menyerang semua orang yang pernah terinfeksi virus varicella zoster tetapi 20% lebih sering mengenai wanita daripada pria. Pada orang yang immunocompromised, gejala klinis yang dialami biasanya lebih berat.[5,7]
Prevalensi dilaporkan lebih tinggi pada anak usia >6 tahun (24,3%) daripada anak usia <6 tahun (10,5%). Prevalensi pada orang dewasa juga dilaporkan lebih tinggi, yakni sekitar 31,9%. Gambaran vesikel muncul lebih awal pada orang dewasa.[5,8]
Suatu studi menemukan bahwa sekitar 19% pasien Ramsay Hunt syndrome memiliki gangguan audiometri. Prevalensi tinnitus adalah 11,1% pada anak dan 24,7% pada orang dewasa. Prevalensi penurunan pendengaran adalah 24,4% pada anak dan 52,7% pada orang dewasa. Sementara itu, prevalensi vertigo adalah 17,4% pada anak dan 31,8% pada orang dewasa.[8]
Indonesia
Data epidemiologi Ramsay Hunt syndrome di Indonesia masih belum ada sampai saat ini. Namun, menurut studi Jufri, et al., infeksi virus varicella zoster secara umum lebih sering terjadi pada wanita, dengan insiden lebih tinggi pada usia tua (45–64 tahun).[6]
Mortalitas
Mortalitas akibat Ramsay Hunt syndrome jarang terjadi karena kondisi ini biasanya bersifat self-limiting. Akan tetapi, pasien bisa mengalami morbiditas berupa kelemahan otot wajah.[8]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur