Epidemiologi Vertigo
Berdasarkan data epidemiologi, vertigo merupakan salah satu penyakit neurologi yang paling sering terjadi. Secara global, insiden tahunan vertigo yang dilaporkan adalah sebesar 1,4%.
Global
Vertigo merupakan keluhan yang umum ditemukan pada praktik klinik. Angka prevalensi vertigo pada dewasa usia 18-79 tahun dalam seumur hidupnya mencapai 7.4% dengan angka insidensi tahunan sebesar 1.4%. Angka kejadian lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria.[12,14]
Penyebab vertigo didominasi oleh penyebab perifer yakni hingga mencapai 80%. Penyebab yang paling banyak dari kelompok ini adalah Benign Paroxysmal Postural Vertigo (BPPV), di mana 20% sisanya adalah penyebab dari sentral.[15]
Indonesia
Belum terdapat data epidemiologi mengenai vertigo di Indonesia.
Mortalitas
Mortalitas vertigo dikaitkan dengan penyakit yang mendasarinya. Studi di Amerika mendapatkan angka mortalitas dari keluhan pusing, termasuk vertigo, hingga 9% dengan tingkat mortalitas tertinggi pada pasien geriatri yang mengalami trauma.[16]
Hasil sebuah studi kohort menunjukkan pasien yang mengalami gejala pusing dengan vertigo disebabkan oleh gangguan perifer memiliki mortalitas yang lebih rendah daripada yang disebabkan oleh gangguan kardiovaskular.[11,16]
Pada pasien vertigo sentral yang diakibatkan oleh infark serebral, angka mortalitas dapat mencapai 7% dan bahkan 17% bila infark berkaitan dengan arteri serebral superior dan posterior inferior.[38]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri