Patofisiologi Vertigo
Patofisiologi vertigo berupa gangguan sistem keseimbangan tubuh, baik perifer maupun sentral. Patofisiologi ini berbeda antara vertigo yang terjadi pada sistem keseimbangan perifer dan sentral.
Fisiologi Sistem Keseimbangan Tubuh
Patofisiologi vertigo sangat berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh. Organ-organ yang berperan dalam proses orientasi arah antara lain organ penglihatan, proprioseptif dan vestibular. Proses yang panjang terjadi pada organ-organ ini dan diteruskan ke sistem saraf pusat.
Pada organ keseimbangan di dalam telinga, yaitu apparatus vestibular, terdapat cairan endolimfe yang akan bergerak mengikuti pergerakkan tubuh terutama kepala.
Pergerakan endolimfe ini kemudian menggerakkan stereosilia atau hair cell yang kemudian signalnya ditransmisikan melalui saraf dan diterjemahkan di otak sebagai sebuah gerakan. Adanya gangguan pada organ-organ ini dapat menyebabkan vertigo.[5,6]
Vertigo Perifer
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah penyebab tersering dari vertigo. BPPV primer masih belum diketahui penyebabnya. BPPV sekunder dapat disebabkan karena trauma kepala, kemungkinan karena adanya otokonia yang rusak dan menempati endolimfe, sehingga terjadi perubahan sensasi direksional.
Penyebab lain yang sering adalah adanya riwayat operasi telinga yang mungkin menyebabkan kerusakan utrikula dan kerusakan otokonia.[7]
Penyakit Meniere disebabkan karena adanya gangguan sekresi berlebih dari endolimfe, atau kegagalan penyerapannya, juga dapat menimbulkan sensasi vertigo dan gangguan pendengaran seperti tinnitus. Teori lain menyebutkan bahwa penyakit Meniere timbul akibat peradangan pada labirin.[8]
Infeksi dan peradangan pada sistem vestibular juga dapat menyebabkan vertigo perifer. Contoh dari infeksi dan peradangan tersebut adalah:
- Neuronitis vestibular yang sering disebabkan karena virus setelah pasien terserang episode flu
- Labirinitis supuratif akut yang disebabkan karena infeksi bakteri akut pada telinga dalam
- Fistula perilimfe adalah adanya fistula antara telinga tengah dan dalam yang sering disebabkan karena trauma (termasuk barotrauma dan pascaoperasi telinga) dan kolesteatoma[2]
Selain itu, Superior Semicircular Canal Dehiscence Syndrome (SSCDS) dapat menyebabkan vertigo karena adanya tulang yang pecah atau rusak pada kanalis semisirkularis superior pada koklea. Adanya suara yang besar dan/atau peningkatan tekanan intrakranial dapat menginduksi terjadinya sensasi vertigo.[9]
Vertigo Sentral
Pada vertigo sentral, penyebab berasal dari gangguan yang terjadi pada sistem saraf pusat. Vertigo tipe ini merupakan manifestasi akibat gangguan pada batang otak, serebelum dan nukleus vestibular.
Gangguan pada arteri vertebrobasilar, seperti stroke, dapat memiliki manifestasi sebagai vertigo. Penyebab lainnya antara lain multiple sclerosis, infeksi, dan tumor. Contoh tumor otak yang menyebabkan perifer adalah akustik neuroma atau schwannoma di mana terdapat tumor sel Schwann pada nervus kranial VIII.[10]
Migraine vestibular merupakan penyebab vertigo sentral yang mana disebabkan adanya konstriksi dan dilatasi dari pembuluh darah intrakranial. Migraine secara umum terbagi menjadi 2 kelompok yaitu migraine dengan aura dan tanpa aura.
Aura yang paling umum terjadi adalah gangguan visual. Gejala vestibular seperti vertigo dapat terjadi pada 38% kondisi migrain dengan aura.[9]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri