Edukasi dan Promosi Kesehatan Bakterial Vaginosis
Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien bakterial vaginosis meliputi penjelasan mengenai transmisi bakterial vaginosis, cara perawatan vagina yang baik, dan risiko serta komplikasi akibat infeksi bakterial vaginosis. Pencegahan bakterial vaginosis dan infeksi menular seksual lain serta skrining juga penting untuk diketahui.[27-29]
Edukasi Pasien
Bakterial vaginosis merupakan infeksi yang terjadi akibat ketidakseimbangan mikrobiota dalam vagina dan dapat terjadi tanpa hubungan seksual. Namun, aktivitas seksual dapat menjadi faktor pencetus pergeseran mikrobiota vagina, sehingga menyebabkan bakterial vaginosis. Transmisi melalui hubungan seksual dapat terjadi pada hubungan kelamin sesama wanita.
Mengonsumsi regimen terapi bakterial vaginosis yang diberikan hingga tuntas juga dapat mengurangi rekurensi.[2,3,27-29]
Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah bakterial vaginosis adalah menghindari faktor risiko, melakukan perawatan vagina dengan benar, mencegah infeksi menular seksual lain, pemilihan alat kontrasepsi yang tepat, dan konsumsi probiotik.[2,27,28]
Cara Membersihkan Vagina
Perawatan vagina yang tidak baik dapat meningkatkan risiko bakterial vaginosis. Cara membersihkan vagina yang direkomendasikan adalah:
- Membersihkan vagina dari depan ke belakang
- Gunakan air hangat bersih, tidak perlu menggunakan sabun
- Bersihkan bagian labia mayora dan minora dengan baik
- Keringkan vagina setelah membersihkan dengan menepuk-nepuk hingga kering
Kebiasaan perawatan vagina yang salah juga harus dihindari, yaitu:
- Mencuci vagina dengan cairan/sabun pembersih (vaginal douching)
- Menggunakan panty liner secara rutin, meskipun sedang tidak haid
- Menggunakan pembalut yang mengandung deodorant
- Memakai produk bedak, cairan, tissue kewanitaan, ataupun parfum vagina
Beberapa cara lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan vagina adalah menjaga kebersihan diri secara umum (mandi teratur), menghindari pakaian terlalu ketat, memilih pakaian dalam berbahan katun dan menghindari pakaian dalam berbahan nilon, tidak menggunakan pakaian dalam saat tidur malam atau gunakan celana yang longgar, serta menghindari penggunaan detergen yang terlalu kuat untuk mencuci pakaian dalam.
Kesehatan vagina juga ditentukan oleh penggunaan pembalut, di mana penggunaan yang tepat adalah mengganti pembalut secara berkala saat sedang haid dan menggunakan pembalut hanya pada saat haid.[2,3,27-29]
Hindari Risiko Infeksi Menular Seksual Lain
Infeksi bakterial vaginosis juga dapat meningkatkan risiko infeksi menular seksual lain, seperti klamidia, gonorrhea, dan HIV. Pencegahan infeksi menular seksual termasuk menghindari hubungan seksual, setia pada 1 pasangan, serta periksakan diri dan pasangan untuk skrining infeksi menular seksual.
Ketentuan penggunaan kondom saat berhubungan seksual adalah tidak menggunakan kondom bekas pakai sebelumnya, dan tidak menggunakan kondom bekas penetrasi melalui anus atau mulut ke dalam vagina.[2,27,28]
Pemilihan Alat Kontrasepsi yang Tepat
Pemilihan alat kontrasepsi yang tepat juga dapat mencegah bakterial vaginosis. Kontrasepsi oral kombinasi dapat meningkatkan kolonisasi bakteri Lactobacillus sp., sehingga dapat mengurangi risiko terkena bakterial vaginosis. Penggunaan kontrasepsi oral kombinasi selama 3 bulan juga dapat mencegah rekurensi bakterial vaginosis.
Sementara itu, penggunaan intrauterine device (IUD) meningkatkan risiko bakterial vaginosis.[2,3,27,28]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini