Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan e-Prescription Bakterial Vaginosis annisa-meidina 2025-01-10T09:15:02+07:00 2025-01-10T09:15:02+07:00
Bakterial Vaginosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Panduan e-Prescription Bakterial Vaginosis

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Panduan e-prescription bakterial vaginosis ini dapat digunakan Dokter pada saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Bakterial vaginosis  atau vaginitis nonspesifik adalah salah satu penyebab keputihan (leukorea) akibat pergeseran keseimbangan flora pada vagina. Pertumbuhan flora vagina anaerobik yang berlebihan menyebabkan bakteri menjadi patogen, seperti Gardnerella vaginalis, Prevotella sp., dan Mobiluncus sp, menggantikan flora normal di dinding vagina, yaitu Lactobacillus sp. Kondisi ini sering dianggap sebagai infeksi menular seksual, tetapi dapat juga terjadi tanpa aktivitas seksual.[1-2]

Tanda dan Gejala

Pada anamnesis, pasien bakterial vaginosis umumnya mengeluhkan duh vaginapatologis, yaitu berwarna putih keabu-abuan, berbau amis, disertai keluhan iritasi vulva seperti gatal. Pasien juga dapat mengalami nyeri vagina, disuria, dan nyeri panggul.[1,3]

Beberapa hal yang perlu ditanyakan pada saat anamnesis adalah:

  • Karakteristik duh vagina: warna, konsistensi, volume, bau
  • Gejala penyerta: rasa gatal, nyeri, perdarahan
  • Riwayat kontrasepsi dan menstruasi
  • Riwayat seksual pasien dan pasangan
  • Riwayat obstetrik

Skrining faktor risiko termasuk riwayat vaginal douching, paparan sperma, penggunaan antibiotik, serta berganti-ganti pasangan seksual. Selain itu, harus dilakukan juga skrining infeksi menular seksual.[1,4]

Peringatan

Pasien bakterial vaginosis sebaiknya dirujuk ke spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG) bila pasien sedang hamil atau terdapat kecurigaan ke arah komplikasi berat, seperti pelvic inflammatory disease (PID) dengan gejala nyeri perut bagian bawah, nyeri area panggul, keputihan meningkat, menstruasi tidak teratur, dispareunia, disuria, dan nyeri tekan abdomen terutama area uterus dan adneksa.

Lakukan rujukan ke fasilitas kesehatan apabila pasien bakterial vaginosis mengalami salah satu dari kondisi dan komplikasi berikut:

  • Nyeri perut bawah tidak berkurang dalam 24 jam
  • Demam lebih dari 38℃
  • Keluar perdarahan yang masif dari vagina
  • Tidak membaik dalam 3 hari[1,4]

Perhatian pada pemberian medikamentosa terutama pada pemberian antibiotik empiris yang dapat dipertimbangkan berdasarkan demografi dan insidensi resistensi.[1-4]

Medikamentosa

Penatalaksanaan bakterial vaginosis umumnya meliputi terapi farmakologis (pemberian antibiotik) dan terapi non farmakologis.[1,5]

Terapi Farmakologis

Pilih salah satu antibiotik peroral berikut:

  • Metronidazole 500 mg, diberikan 2 kali/hari, selama 7 hari

  • Tinidazole oral 2 gram dosis tunggal atau tinidazole oral 1 gram diberikan 1 kali/hari selama 5 hari[1,6]

Selain pilihan antibiotik peroral, pasien dapat diresepkan antibiotik topikal berikut:

  • Metronidazole gel intravagina 0,75% 5 gram, digunakan 1 kali/hari selama 5 hari
  • Clindamycin krim intravagina 2% 5 gram, digunakan 1 kali/hari selama 7 hari[1,6]

Terapi Non Farmakologis

Terapi nonfarmakologis untuk penderita bakterial vaginosis bertujuan untuk mengurangi risiko rekurensi. Beberapa hal yang perlu disarankan adalah:

  • Menghindari konsumsi alkohol selama diberikan terapi metronidazole atau tinidazole, hingga 24 jam pasca selesai regimen
  • Menghindari kontak seksual selama diberikan regimen atau menggunakan kondom
  • Tidak melakukan cuci vagina atau vaginal douching

  • Mengkonsumsi probiotik walaupun studi yang mendukung belum kuat[2,3,13]

Pilihan Terapi pada Ibu Hamil dan Menyusui

Terapi bakterial vaginosis pada ibu hamil dan menyusui perlu mempertimbangkan  manfaat yang lebih besar daripada risikonya. Pemberian antibiotik dapat dipertimbangkan pada ibu hamil dengan gejala berat.

Antibiotik kategori B berdasarkan rekomendasi dari FDA adalah metronidazole. Hampir semua antibiotik diekskresikan ke ASI sehingga penggunaan antibiotik pada ibu menyusui perlu berhati-hati.[2,7]

Referensi

1. Kairys N, Carlson K, Garg M. Bacterial Vaginosis. 2024. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459216/
2. Han C, Li H, et al. Aerobic vaginitis in late pregnancy and outcomes of pregnancy. Eur J Clin Microbiol Infect Dis. 2019;38(2):233-239.
3. Khedkar R, Pajai S. Bacterial Vaginosis: A Comprehensive Narrative on the Etiology, Clinical Features, and Management Approach. Cureus. 2022;14(11):e31314.
4. Deese J, Pradhan S, et al. Contraceptive use and the risk of sexually transmitted infection: systematic review and current perspectives. Open Access J Contracept. 2018;9:91-112.
5. Ravel J, Moreno I, Simón C. Bacterial vaginosis and its association with infertility, endometritis, and pelvic inflammatory disease. Am J Obstet Gynecol. 2021;224(3):251-257.
6. Javed A, Parvaiz F, Manzoor S. Bacterial vaginosis: An insight into the prevalence, alternative treatments regimen and it's associated resistance patterns. Microb Pathog. 2019;127:21-30.
7. Mendling W, Martius J, Hoyme UB. S1-Guideline on Bacterial Vaginosis in Gynecology and Obstetrics: Long version - AWMF Guideline, registration no. 015/028, July 2013 Langfassung - AWMF-Register Nr. 015/028, Juli 2013. Geburtshilfe Frauenheilkd. 2014;74(1):51-54.
13. Bradshaw CS, Sobel JD. Current Treatment of Bacterial Vaginosis - Limitations and Need for Innovation. J Infect Dis. 2016;214:S14–20.

Edukasi dan Promosi Kesehatan Ba...

Artikel Terkait

  • Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
    Pemberian Probiotik pada Bacterial Vaginosis
  • Bahaya Penggunaan Douche Vagina
    Bahaya Penggunaan Douche Vagina
  • Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
    Hindari Pemberian Antibiotik Berikut pada Pasien Hamil
  • Peran Povidone Iodine sebagai Antiseptik untuk Menjaga Kesehatan Area Kewanitaan
    Peran Povidone Iodine sebagai Antiseptik untuk Menjaga Kesehatan Area Kewanitaan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2024, 20:03
Bakterial vaginosis dd candidiasis pada ibu hamil trimester 2
Oleh: Anonymous
1 Balasan
malam alo dokter, izin diskusi dok.. ibu hamil trimester 2 mengeluhkan adanya keputihan disertai gatal, dx Bakterial Vaginosis dd candidiasis, diberi vagizol...
Anonymous
Dibalas 15 Februari 2024, 15:57
Keputihan pada anak usia 6 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
alo doktersaya ingin bertanya pada kasus keputihan anak usia 6 tahunkeluhan nyeri BAK dan keputihan berwarna putih kadang kekuninganpada pemeriksaan fisik...
Anonymous
Dibalas 26 Desember 2022, 16:07
Luka seperti sariawan di vagina disertai keputihan kuning kehijauan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin berdiskusiPasien wanita, 24th. Baru menikah. Keluhan keputihan kuning kehijauan dan berbau. Gatal di vagina (+). Terdapat luka di vagina,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.