Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Intra Uterine Fetal Death (IUFD) general_alomedika 2023-07-17T14:56:38+07:00 2023-07-17T14:56:38+07:00
Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Oleh :
dr.Giovanny Azalia Gunawan
Share To Social Media:

Penatalaksanaan intrauterine fetal death (IUFD) yang utama adalah terminasi kehamilan, baik secara spontan ataupun induksi kehamilan. Terminasi secara spontan pada umumnya akan terjadi dalam 2 minggu setelah kematian janin. Sementara itu, persalinan secara induksi dapat menggunakan misoprostol atau oxytocin untuk merangsang kontraksi uterus.[3,5,6]

Terminasi Kehamilan

Setelah diagnosis IUFD ditegakkan, maka terminasi kehamilan sebaiknya segera dilakukan. Walau demikian, terminasi juga harus mempertimbangkan kondisi mental ibu.

Terminasi kehamilan dapat dilakukan dengan induksi maupun pembedahan. Persalinan per vaginam umumnya dapat terjadi dalam waktu 24 jam setelah induksi pada sekitar 90% ibu dengan IUFD. Persalinan per vaginam memiliki kelebihan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan sectio caesarea.[5-7]

Induksi Misoprostol

Misoprostol merupakan analog prostaglandin E1. Misoprostol dapat diberikan per vaginam maupun per oral dengan dosis 400 µg setiap 4–6 jam. Induksi misoprostol perlu berhati-hati pada ibu dengan riwayat sectio caesarea sebelumnya karena meningkatkan risiko terjadinya ruptur uteri.

Pemberian mifepristone 200 mg per oral yang diikuti dengan pemberian misoprostol 400 µg setiap 4-6 jam per oral maupun per vaginam dapat dipertimbangkan karena diduga menginduksi persalinan lebih cepat.[5-7]

Induksi Oxytocin

Oxytocin dapat diberikan melalui cairan infus dengan dosis titrasi dari 1 sampai 4 mU/menit. Sebuah studi menunjukkan bahwa pemberian oxytocin intravena memiliki efektivitas yang sama dengan pemberian misoprostol intravaginal.[5-7]

Dilatas iServiks dengan Batang Laminaria

Cara ini sudah banyak ditinggalkan. Batang laminaria dipasang pada serviks dan dibiarkan selama 12–24 jam untuk membuka jalan lahir. Laminaria kemudian dilepas dan dilanjutkan dengan infus oxytocin hingga terjadi pengeluaran janin dan plasenta.[5,6]

Dilatasi Serviks dengan Kateter Folley

Dilatasi serviks dengan menggunakan kateter ini dapat dilakukan jika usia kehamilan > 24 minggu. Kateter yang digunakan yaitu ukuran 18 yang dimasukkan ke dalam kanalis servikalis di luar kantong amnion. Balon kateter kemudian diisi dengan 50 ml aquades steril dilanjutkan dengan pengikatan ujung kateter dengan tali.

Kateter kemudian dihubungkan dengan beban sebesar 500 gram melalui katrol. Setelah pemasangan kateter, dilanjutkan dengan infus oxytocin 10 IU dalam dextrose 5% 500 ml, dimulai 8 tetes/menit dan dinaikkan 4 tetes tiap 30 menit hingga didapatkan his yang adekuat.[5-7]

Sectio Caesaria

Tindakan ini merupakan alternatif terakhir jika persalinan spontan dan induksi tidak berhasil. Indikasi lainnya yaitu trombosit menurun dan serviks yang tidak matang setelah diberikan induksi apapun.

Tindakan ini juga dapat dilakukan atas permintaan pasien bila pasien tidak mau melahirkan bayi yang meninggal secara per vaginam. Terminasi kehamilan dengan operasi dapat dilakukan pada ibu hamil dengan solusio plasenta dan riwayat sectio caesarea 2 kali atau lebih pada kehamilan sebelumnya.[5,6]

Evaluasi Penyebab Kematian Janin

Sebagian besar penyebab IUFD masih belum diketahui. Walaupun begitu, penentuan penyebab sangat penting karena dapat mempengaruhi program kehamilan di masa depan.  Penegakan penyebab kematian janin yang paling penting adalah otopsi. Tetapi untuk melakukan otopsi harus dengan persetujuan tertulis dari orang tua.

Selain otopsi, pemeriksaan post mortem yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan plasenta perlu dilakukan untuk menentukan apakah IUFD disebabkan oleh faktor plasenta.

Tes yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian janin di antaranya adalah tes kariotipe untuk mendeteksi adanya kelainan kromosom yang berpotensi terjadi berulang pada kehamilan berikutnya. Selain itu, dapat juga dilakukan evaluasi plasenta dan tes laboratorium, misalnya HbA1c dan gula darah puasa untuk mendeteksi diabetes, tes sindrom antifosfolipid, dan tes Kleihauer untuk menilai ada tidaknya anti-Rh-D gammaglobulin yang menyebabkan perdarahan fetomaternal.[3-7]

Penanganan Psikologis Ibu

Ibu yang kehilangan janinnya akan berisiko mengalami gangguan psikologis seperti depresi atau mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD). Konseling dengan psikolog harus ditawarkan kepada orang tua maupun pada keluarga lain seperti kakek dan nenek. Selain itu, ibu dapat ditawarkan untuk bergabung dengan komunitas yang memiliki pengalaman sama.

Supresi laktasi merupakan faktor penting terhadap psikologi ibu yang mengalami IUFD. Pemberian agonis dopamin seperti bromokriptin dan cabergolin dapat bermanfaat untuk menekan laktasi tetapi obat golongan ini tidak disarankan pada ibu yang mengalami hipertensi atau preeklampsia.

Ibu dengan riwayat IUFD juga memiliki peningkatan risiko depresi. Depresi pada trimester ketiga kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi selama 1 tahun berikutnya, terutama pada wanita yang hamil kurang dari 1 tahun dari kejadian IUFD.

Kesedihan ibu yang tidak terselesaikan pada kehamilan sebelumnya dapat mempengaruhi kesiapan mental ibu terhadap bayi berikutnya. Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus peka terhadap perubahan kondisi psikologis ibu selama hamil dan mewaspadai risiko depresi, baik depresi dalam kehamilan maupun depresi postpartum pada ibu yang mengalami riwayat IUFD sebelumnya.[5-7,14,15]

Penanganan Psikologis Ayah

Studi menemukan bahwa ayah juga berisiko mengalami depresi dan PTSD sehingga skrining dan penanganan kondisi psikologis juga harus dilakukan pada pasangan dari ibu yang mengalami IUFD.[5-7,14,15]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani

Referensi

3. Muin DA. et al. Impact of fetal maceration grade on risk of maternal disseminated intravascular coagulation after intrauterine fetal death – A retrospective cohort study. Scientific Reports. 2018; 8: 12742
4. Bashiru G, et al. Iatrogenic Uterine Perforation Resulting in Fetal Maceration in an Ewe. Research Journal of Veterinary Practitioners. 2020; 8(2): 15-19
5. Semian S. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian IUFD di Kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jurusan Kebidanan. 2018.
6. Andrianti RP. Asuhan Kebidanan Persalinan pada Ny.E G4P2A1 Hamil 35 minggu dengan Intrauterine Fetal Death (IUFD) di RSUD Karanganyar. Surakarta: Universitas Kusuma Husada Fakultas Ilmu Kesehatan program studi profesi bidan. 2020.
7. Mohamad S, et al. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Intra Uterine Fetal Death di RS Kota Gorontalo. Jambura Journal of Health Sciences and Research. 2022; 4: 44-51
14. Gravensteen IK, Helgadottir LB, Jacobsen EM, Sandset PM, Ekeberg Ø. Long-term impact of intrauterine fetal death on quality of life and depression: a case-control study. BMC Pregnancy Childbirth. 2012 Jun 7;12:43. doi: 10.1186/1471-2393-12-43. PMID: 22676992; PMCID: PMC3405471.
15. Allahdadian M, Irajpour A, Kazemi A, Kheirabadi G. Social support: An approach to maintaining the health of women who have experienced stillbirth. Iran J Nurs Midwifery Res. 2015 Jul-Aug;20(4):465-70. doi: 10.4103/1735-9066.160998. PMID: 26257802; PMCID: PMC4525345.

Diagnosis Intra Uterine Fetal De...
Prognosis Intra Uterine Fetal De...
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 29 Oktober 2024, 11:17
Ectopic Abdominal Advanced Pregnancy 40 weeks with Death Fetus
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/q3nfYf2dD6UPengertian: Kehamilan ektopik abdominal dengan janin mati pada usia kehamilan 40 minggu adalah kondisi yang sangat jarang, di...
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 31 Juli 2024, 15:35
Pemeriksaan USG doppler pada kasus fetal demised (IUFD) 10 weeks
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/inBDPhf_0X8FETAL DEMISED (IUFD) 10 weeks.Kematian janin sebelum mencapai 10 minggu usia kehamilan, tanpa aktivitas DJJ. Kemungkinan kondisi...
Anonymous
Dibalas 23 Mei 2023, 06:05
Dosis bromocriptine untuk ibu dengan bayi IUFD
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Selamat malam dokter, ijin saya diskusi mengenai pasien saya: ibu post parfum dengan bayi lahir IUFD. Sebaiknya pemberian bromocriptine diberikan untuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.