Diagnosis Kondiloma Akuminata
Diagnosis kondiloma akuminata atau kutil kelamin (genital wart) terutama dengan ditemukan lesi kondilomatosa, yang berbentuk seperti jengger ayam, mutiara, bunga kol, plak, sesil, atau bertangkai. Permukaan lesi kasar berbonggol dan teraba keras.[1,13]
Anamnesis
Anamnesis perlu dilakukan untuk menggali faktor risiko dan gejala klinis yang muncul. Beberapa hal yang perlu ditanyakan saat melakukan anamnesis pada pasien dengan kondiloma akuminata adalah:
- Keluhan utama: timbul tonjolan bergelombang yang tanpa nyeri, gatal, dan keluar sekret pada alat kelamin. Pada kasus yang lebih jarang, kondiloma akuminata dapat bermanifestasi di saluran uretra dan memiliki gambaran klinis obstruksi saluran kemih
- Riwayat hubungan seksual: berganti-ganti pasangan dan berhubungan seks sejak usia dini. Bila ditemukan lesi pada anus atau mulut dan trakea, perlu digali mengenai riwayat hubungan seksual anal dan oral. Pada kasus anak-anak, perlu dipikirkan adanya kekerasan seksual atau terinfeksi saat persalinan umum
- Riwayat merokok: nikotin pada rokok dapat menyebabkan efek imunosupresan sehingga menjadi faktor risiko kondiloma akuminata
- Kontrasepsi oral: estrogen dan progesterone sebagai hormon glukokortikoid diketahui menyebabkan efek imunosupresan dan meningkatkan risiko infeksi HPV secara in vivo dan in vitro[1,10,12]
Kesulitan dalam menggali informasi mengenai riwayat hubungan seksual menyebabkan tertundanya pemberian terapi kepada pasien maupun pasangan pasien. Terdapat panduan klinis untuk mempermudah menggali latar belakang seksual pasien.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik regio perianal dapat menemukan lesi kulit berikut:
- Lesi eksternal: papul tunggal atau multipel yang berbentuk seperti mutiara, bunga kol, plak, sesil, atau bertangkai dengan permukaan kasar berbonggol dan teraba keras. Lesi perianal dan perioal juga perlu diperhatikan bila pasien dengan imunokompromais dan riwayat seks anal atau oral
- Lesi internal pada serviks dan uretra: risiko kanker serviks akibat infeksi HPV
- Koinfeksi dengan penyakit kelamin lainnya: vesikel, ulkus[13]
Pada saat pemeriksaan sebaiknya berada pada ruangan yang yang memiliki cukup penerangan. Pada lesi yang kecil, penggunaan lensa pembesar atau kolposkopi dapat sangat berguna.[13]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding kondiloma akuminata adalah moluskum kontagiosum dan skin tag.[1,14]
Moluskum Kontagiosum
Moluskum kontagiosum adalah penyakit berupa erupsi papular pada kulit yang disebabkan oleh infeksi Molluscum contagiosum virus (MCV). Lesi berbentuk papul bulat, berbatas tegas, dengan permukaan licin dengan umbilikasi sentral. Berbeda dengan kondiloma akuminata yang melalui pemeriksaan fisik tampak berbenjol-benjol, dengan berbagai bentuk tak beraturan dan berpermukaan kasar.[15]
Skin Tag (Acrochordon)
Skin tag adalah sebuah pertumbuhan massa kecil bertangkai, lembut, sewarna kulit, dan bersifat benigna. Skin tag bukanlah kondisi yang berbahaya, tetapi dapat menjadi suatu masalah kosmetik yang cukup mengganggu. Penyebab pasti skin tag belum diketahui, tetapi angka kejadiannya meningkat pada usia paruh baya dan pada orang dengan berat badan berlebih.
Skin tag dapat dibedakan dengan kondiloma dari pemeriksaan fisik luarnya, skin tag merupakan suatu massa bertangkai dengan permukaan yang halus, serta teraba lembut. Berbeda dengan kondiloma yang berbenjol-benjol, bergerombol, dan keras.[16]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada kondiloma akuminatum bertujuan sebagai data tambahan untuk mengetahui tingkat keparahan lesi. HPV jenis tertentu lebih mudah bertransformasi menjadi keganasan.
Acetowhitening
Prosedur acetowhitening dengan pemulasan permukaan serviks dengan asam asetat 3‒5%, untuk melihat ada tidaknya jaringan neoplasia atau displasia yang akan berubah warna menjadi putih setelah 5‒10 menit pasca pemulasan serviks. Lesi kondiloma yang positif tes acetowhitening dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan pap smear.
Tes acetowhitening juga dapat digunakan untuk menampakkan batas lesi kondiloma yang tidak terlalu jelas pada penis, labia atau perianal. Namun, pemeriksaan ini tidak dianjurkan untuk pemeriksaan skrining rutin dan hasil positif palsu sering ditemukan.[17]
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dapat disarankan adalah tes HPV DNA untuk mengetahui apakah jenis HPV lebih berisiko lesi maligna atau bukan. Hal ini karena walaupun jenis virus HPV yang menyebabkan kutil kelamin berbeda dengan jenis yang menyebabkan kanker, tetapi bisa terjadi koinfeksi pada pasien tersebut.
Selain itu, dapat disarankan untuk melakukan skrining penyakit penyakit menular seksual (PMS) lainnya yang dapat memperparah keadaan pasien bila tidak ditanggulangi lebih awal. Beberapa PMS yang diperiksa adalah klamidia, gonorrhea, hepatitis B, hepatitis C, herpes, atau HIV.[18]
Pap Smear
Pap smear dilakukan sebagai skrining kanker serviks, yang umum terjadi akibat infeksi HPV tipe 16 dan 18.[18]
Biopsi
Pada beberapa kasus, seperti lesi atipikal, lesi tidak mengalami perbaikan setelah terapi standar, atau lesi memburuk setelah diterapi, dapat dilakukan biopsi lesi untuk menentukan diagnosis. Hasil histopatologi yang menunjukkan gambaran kondiloma akuminata adalah papillomatosis bundar, hipergranulosis, pelebaran pembuluh darah, koilosit, dan parakeratosis.[4,19]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini