Epidemiologi Kondiloma Akuminata
Epidemiologi kondiloma akuminata atau kutil kelamin (genital wart) secara global sangat bervariasi. Amerika Serikat melaporkan prevalensi melebihi 50%, yang merupakan penyakit menular seksual paling umum ditemukan. Di Indonesia, belum ada data terkait morbiditas kondiloma akuminata. Sedangkan mortalitas penyakit ini tidak berhubungan langsung dengan kondisi lesi, tetapi pada manifestasi metaplasia akibat virus Human papillomavirus (HPV) yang berisiko maligna.[1,2,11]
Global
Kondiloma akuminata di Amerika Serikat dianggap sebagai penyakit menular seksual (PMS) yang paling umum. Infeksi HPV genital memiliki perkiraan prevalensi 10‒20%, dengan manifestasi klinis 1%. Bahkan prevalensi infeksi HPV telah meningkat hingga melebihi 50%.[1,2]
Risiko tertinggi adalah orang dewasa muda pada dekade ketiga dan remaja yang lebih tua. Sekitar 80% terinfeksi pada usia 17‒33 tahun, dengan kelompok usia puncak 20‒ 24 tahun. Diperkirakan bahwa 2,9% dari populasi pria AS akan memiliki DNA HPV genital.[1,2]
Indonesia
Sampai saat ini belum ada data yang akurat terkait insiden kondiloma akuminata di Indonesia.
Mortalitas
Angka kematian pada penyakit kondiloma akuminata mengarah pada kondisi yang mengalami metaplasia. Walaupun kondiloma akuminata umumnya disebabkan oleh infeksi HPV tipe 6 dan 11 yang memiliki risiko neoplastik rendah, tetapi bila terjadi koinfeksi dengan strain berisiko tinggi seperti tipe 16 dan 18 maka dapat menyebabkan terjadinya metaplasia epitel.[1,3,4]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini