Patofisiologi Dakrioadenitis
Patofisiologi dakrioadenitis atau dacryoadenitis adalah inflamasi kelenjar lakrimal yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, infeksi bakteri, maupun penyakit autoimun. Kondisi ini bisa terjadi secara akut di mana pasien datang dengan keluhan nyeri yang baru atau secara kronis di mana keluhan menetap hingga 6 minggu atau lebih.[1-3,5]
Patofisiologi dakrioadenitis akut biasanya diawali oleh infeksi virus atau bakteri yang berasal dari konjungtiva, sedangkan dakrioadenitis kronis biasanya melibatkan proses inflamasi yang berkaitan dengan penyakit autoimun.[1-3,5]
Dakrioadenitis Akut
Dakrioadenitis akut disebabkan oleh infeksi yang biasanya berasal dari konjungtiva tetapi dapat juga disebabkan oleh penyebaran dari infeksi kulit, trauma penetrasi, atau bakteremia. Infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri akan menyebabkan reaksi inflamasi, sehingga menimbulkan gejala pembengkakan kelopak mata superotemporal yang disertai rasa nyeri. Selain reaksi inflamasi lokal, dapat juga timbul reaksi inflamasi sistemik berupa demam.[1-3,5]
Dakrioadenitis Kronis
Dakrioadenitis kronis jarang disebabkan oleh infeksi. Kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan penyakit imun, seperti Sjogren syndrome, sarkoidosis, Crohn’s disease, atau Granulomatosis with Polyangiitis.[1]
Patofisiologi dakrioadenitis kronis belum dipahami dengan sempurna sampai saat ini. Sebagian besar kasus masih bersifat idiopatik. Namun, beberapa studi melaporkan adanya peran immunoglobulin G4 (IgG4) pada patofisiologi dakrioadenitis kronis.[1]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur