Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Iritis general_alomedika 2022-10-10T10:26:23+07:00 2022-10-10T10:26:23+07:00
Iritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Iritis

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Iritis adalah penyakit oftalmologi akibat inflamasi yang terjadi pada iris dengan manifestasi klinis mata merah dan nyeri. Berdasarkan klasifikasi The International Uveitis Study Group (IUSG) dan The Standardization of Uveitis Nomenclature (SUN), iritis dimasukkan ke dalam kelompok uveitis anterior, bersama dengan peradangan pada badan siliar (siklitis) dan peradangan badan siliar dan iris (iridosiklitis).

Iritis dapat dibagi menjadi iritis akut, rekuren, dan kronis. Iritis akut ditandai dengan onset gejala tiba-tiba dan durasi penyakit yang terbatas < 3 bulan. Apabila gejala iritis persisten >3 bulan, maka disebut sebagai iritis kronis. Pasien yang mengalami gejala iritis kembali setelah ≥3 bulan penghentian terapi, termasuk dalam iritis rekuren.

iritiscomp

Etiologi iritis dibedakan menjadi infeksi, non-infeksi, dan sindroma masquerade. Etiologi infeksi yang paling sering adalah infeksi virus herpes simpleks, varicella zoster, tuberkulosis, dan sifilis. Trauma pada mata, efek samping obat (drug-induced iritis), reaksi pasca operasi, serta penyakit sistemik noninfeksi juga dapat menyebabkan iritis.

Iritis akut menimbulkan gejala nyeri pada mata, mata merah, fotofobia, dan hiperlakrimasi yang muncul dan memburuk dengan cepat. Iritis kronis memberikan gejala utama penglihatan kabur, namun dengan gejala mata merah yang lebih ringan. Diagnosis iritis akut dapat ditegakkan secara klinis. Pemeriksaan penunjang dilakukan pada iritis bilateral, iritis rekuren atau kronis, dan iritis dengan gejala berat. Jenis pemeriksaan penunjang tergantung penyakit yang dicurigai sebagai etiologi iritis.

Terapi lini pertama iritis adalah pemberian antiinflamasi berupa kortikosteroid topikal, serta pemberian siklopegik untuk mengurangi nyeri mata dan fotofobia. [1-3]

Referensi

1. Palestine A, Kozak A, Feldman BH, Goldstein DA, Shantha J, Tsakiris KA, et al. Acute anterior uveitis. 2019. https://eyewiki.aao.org/Acute_Anterior_Uveitis
2. Harthan J, Opitz D, Fromestein S, Morettin C. Diagnosis and treatment of anterior uveitis: optometric management. Clinical Optometry. 2016;8:23-35. https://www.dovepress.com/diagnosis-and-treatment-of-anterior-uveitis-optometric-management-peer-reviewed-fulltext-article-OPTO
3. Muchatuta MN. Iritis and uveitis. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/798323-overview#a6]

Patofisiologi Iritis
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.