Penatalaksanaan Kalazion
Penatalaksanaan kalazion yang diutamakan adalah penatalaksanaan konservatif. Jika penatalaksanaan konservatif gagal, dapat diberikan farmakoterapi atau pembedahan.[1,2,14]
Konservatif
Lebih dari 50% kasus kalazion sembuh dengan penatalaksanaan konservatif. Beberapa cara dalam manajemen konservatif pada kasus kalazion, antara lain:
- Kompres hangat pada area kelopak mata selama 15 menit sebanyak 2-4 kali sehari untuk mencairkan sekresi lipid yang mengobstruksi duktus kelenjar dan membantu drainase kelenjar
- Membersihkan kelopak mata secara berkala dengan sampo bayi untuk menghilangkan debris yang menghalangi lubang saluran
- Melakukan pijatan “4 fingers times 10” pada kelopak mata. Cuci tangan sebelum memulai pijat kelopak, hangatkan tangan di bawah air panas, gunakan 1 tetes scrub asam hipoklorit atau sampo bayi yang tidak perih pada mata, tutup kedua mata, lakukan pijat kelopak mata mulai dengan jari telunjuk yang ditempatkan pada tepi kelopak mata tertutup dengan gerakan maju mundur sebanyak 10 kali, ulangi prosedur dengan jari tengah, manis, dan kelingking, dan bilas sisa shampoo. Prosedur ini dapat menggunakan jari tangan, kasa steril, atau kapas[1,2,14]
Medikamentosa
Pada kasus kalazion kronik, rekuren, atau refrakter yang tidak membaik secara konservatif, dapat ditambahkan tata laksana medikamentosa. Sebagian besar kasus kalazion tidak perlu antibiotik topikal atau sistemik. Namun, ketika suspek etiologinya infeksi, maka dilakukan pemberian antibiotik dengan tetrasiklin, seperti doxycycline 100 mg sebanyak 2 kali sehari per oral selama 10 hari; atau minocycline 50 mg setiap hari per oral selama 10 hari. Pada pasien yang tidak dapat menggunakan antibiotik golongan tetrasiklin, metronidazole dapat menjadi alternatif.[1,3]
Jika tidak terdapat bukti infeksi, injeksi steroid intralesi lokal, seperti triamcinolone acetonide atau methylprednisolone, dipertimbangkan pada kalazion ukuran kecil yang lokasinya dekat aparatus lakrimal dan tepi palpebra, ataupun kalazion multipel untuk mengurangi inflamasi dan regresi kalazion. Suntikkan 0,2-2 mL triamcinolone acetonide 40 mg/mL ke pusat kalazion. Untuk kalazion ukuran besar, suntikan kedua dapat dilakukan 2-7 hari kemudian.[1,2]
Pembedahan
Kalazion dengan lesi persisten membutuhkan intervensi bedah. Pada lesi dengan ukuran yang lebih kecil, dapat dilakukan kuretase, drainase, dan diseksi bedah. Untuk lesi dengan ukuran yang lebih besar, chronically neglected, dan fibrotik akan membutuhkan tindakan eksisi yang lebih ekstensif, termasuk pengangkatan bagian dari lempeng tarsal. Pada kasus kalazion rekuren, dilakukan tindakan biopsi untuk menyingkirkan diagnosis banding kalazion berupa karsinoma sel sebasea atau karsinoma sel skuamosa.[1-3]