Prognosis Kalazion
Prognosis untuk sebagian besar kasus kalazion sangat baik karena lebih dari 50% kasus bisa sembuh dengan manajemen konservatif. Gangguan penglihatan akibat efek kontak langsung dengan kornea menjadi salah satu komplikasi dari kalazion, yang risikonya semakin meningkat terutama pada kalazion yang berukuran lebih dari 5 mm.[1,2]
Komplikasi
Komplikasi pada kalazion dapat terjadi akibat perjalanan penyakit atau efek dari penatalaksanaan yang diberikan. Komplikasi yang dapat terjadi, antara lain kehilangan bulu mata, lid notching, trikiasis, deformitas kosmetik lain, infeksi, gangguan penglihatan terutama pada kalazion ukuran >5 mm, astigmatisme, dan kelainan kornea akibat massa pada kelopak mata mengubah kontur kornea. Selain itu, drainase kalazion dapat menyebabkan massa jaringan granulasi prolaps melalui konjungtiva atau kulit.[1,2]
Komplikasi akibat pemberian injeksi steroid pada kalazion antara lain depigmentasi permanen, atrofi, perforasi kornea, katarak traumatik, peningkatan tekanan intraokular, dan potensi eksaserbasi infeksi bakteri atau virus.[2]
Pembentukan anterior orbital cystic atau prolaps kalazion dapat terjadi sebagai komplikasi lanjut dari prosedur pembedahan pada kalazion. Eksisi bedah bersama dengan injeksi steroid dapat secara efektif menangani komplikasi ini.[15]
Prognosis
Sebagian besar kasus kalazion memiliki prognosis yang baik dengan tata laksana konservatif dan medikamentosa. Kalazion yang tidak mendapat penatalaksanaan atau hanya drainase sebagian akan meningkatkan risiko kekambuhan.[1-3]
Morbiditas terkait kalazion, seperti eksaserbasi inflamasi akut, dapat menyebabkan ruptur, membentuk granuloma piogenikum, dan pembengkakan terus-menerus dapat menyebabkan iritasi mata, selulitis preseptal, serta gangguan penglihatan dan astigmatisme mekanis.[2]