Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Ewing Sarcoma general_alomedika 2023-07-21T12:10:00+07:00 2023-07-21T12:10:00+07:00
Ewing Sarcoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Ewing Sarcoma

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa predileksi Ewing sarcoma adalah regio pelvis, pada ras Kaukasia usia muda. Ewing sarcoma terbanyak adalah keganasan pada tulang, di mana tulang primer kedua yang paling umum pada remaja dan dewasa muda dengan usia rata-rata 15 tahun, dan menyumbang kurang dari 5% dari semua sarkoma jaringan lunak.[1,2,6]

Global

Predileksi tersering Ewing sarcoma adalah pelvis (24,7%), femur (16,4%), bawah lutut (16,7%), costae (12,1%), dan humerus (12,1%). Pada kasus Ewing sarcoma tulang, tumor biasanya berkembang dari bagian diafisis. Ewing sarcoma jaringan lunak paling sering ditemukan pada dinding dada, otot paravertebra, ekstremitas, gluteus, dan rongga retroperitoneal.

Ewing sarcoma lebih sering ditemukan pada ras Kaukasia saat dekade kedua kehidupan. Insidensi Ewing sarcoma pada ras Kaukasia 9 kali lebih besar dibandingkan dengan ras Afrika-Amerika. Insidensi Ewing sarcoma juga lebih besar pada ras Kaukasia bila dibandingkan dengan populasi Asia dan Afrika.

Ewing sarcoma sedikit lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Sebagian besar kasus Ewing sarcoma ditemukan pada usia 5–25 tahun, dengan insidensi tertingi pada usia 15 tahun. Ewing sarcoma jaringan lunak lebih banyak ditemukan pada usia 10–30 tahun dengan insidensi tertinggi pada usia 20 tahun.[1,2,6]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi mengenai Ewing sarcoma di Indonesia.

Mortalitas

Sebuah studi oleh Friedman et al meneliti morbiditas dan mortalitas 300 pasien Ewing sarcoma di sebuah pusat kanker di New York, Amerika Serikat. Studi ini menemukan bahwa angka kematian dalam 5 tahun akibat Ewing sarcoma adalah sebesar 32,6%, dengan sebagian besar kematian (90,1%) disebabkan oleh penyakit primer atau kekambuhan, dan sisanya disebabkan oleh efek samping terapi atau penyakit sekunder, seperti infeksi.

Angka mortalitas didapatkan lebih tinggi pada subjek yang didiagnosis pada usia lebih tua daripada subjek yang didiagnosis pada usia muda. Jika dibandingkan dengan pasien yang terdiagnosis Ewing sarcoma lokal, pasien dengan metastasis paru 3,2 kali lebih berisiko mengalami kematian, sedangkan pasien dengan metastasis ekstrapulmoner 5,2 kali lebih berisiko mengalami kematian.[7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Durer S, Shaikh H. Ewing Sarcoma. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan–. PMID: 32644609.
2. Grünewald TG, Cidre-Aranaz F, et al. Ewing sarcoma. Nature reviews Disease primers. 2018;4(1):1-22.
6. Gozal F, Djakaria HM. Ewing sarcoma. Radioterapi & Onkologi Indonesia. 2017;8(1):39-49.
7. Friedman DN, Chastain K, et al. Morbidity and mortality after treatment of Ewing sarcoma: A single‐institution experience. Pediatric Blood & Cancer. 2017;64(11):e26562.

Etiologi Ewing Sarcoma
Diagnosis Ewing Sarcoma
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 23 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 22 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.