Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Tumor Pituitari general_alomedika 2023-08-21T15:38:43+07:00 2023-08-21T15:38:43+07:00
Tumor Pituitari
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Tumor Pituitari

Oleh :
dr.Krisandryka
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan tentang tumor pituitari perlu mencakup informasi terkait tanda-tanda bahaya, seperti defisit neurologis, sakit kepala, dan gangguan penglihatan. Dokter perlu mengedukasi tentang pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan, opsi terapi yang tersedia, dan prognosis sesuai jenis masing-masing tumor.[1,5]

Edukasi Pasien

Dokter perlu menjelaskan bahwa keberhasilan tata laksana tumor pituitari memerlukan kepatuhan dan motivasi yang tinggi dari pihak pasien, terutama bagi pasien yang memerlukan terapi penggantian hormon. Dokter juga menjelaskan bahwa terapi kasus ini akan membutuhkan kolaborasi tim dokter spesialis, seperti endokrinolog, ahli bedah saraf, dan ahli onkologi radiasi.[1,5]

Frekuensi follow-up ditentukan oleh ada tidaknya sisa tumor, defisit visual, kebutuhan hormon, riwayat radioterapi, atau komplikasi lainnya. Di luar follow-up berkala, pasien harus segera melapor pada dokter jika muncul gejala baru.[1,5]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan tumor pituitari sulit dilakukan karena tidak ada faktor risiko yang pasti selain mutasi genetik. Pengendalian penyakit difokuskan pada deteksi dini agar tata laksana dapat dilakukan dengan segera.[12]

Salah satu gejala tumor pituitari adalah nyeri kepala. Klinisi perlu mengetahui red flags atau tanda bahaya nyeri kepala sehingga dapat merujuk atau melakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan kepala atau MRI otak untuk menegakkan diagnosis. Red flags nyeri kepala adalah sebagai berikut:

  • Riwayat tumor otak

  • Defisit neurologis
  • Onset mendadak
  • Usia pasien >50 tahun
  • Disertai gangguan penglihatan
  • Disertai nyeri pada mata[12]

Selain nyeri kepala, pasien yang mengalami diplopia juga perlu diperiksa lebih lanjut, terutama pasien diplopia dengan red flags. Pasien dengan sindrom tertentu seperti MEN1, MEN4, dan Carney complex mungkin dapat dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan penunjang radiologi seperti CT scan kepala dan MRI otak untuk mendeteksi tumor pituitari.[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Kattah JC. Pituitary Tumors. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1157189-overview
5. Russ S, Shafiq I. Pituitary Adenoma. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554451/
12. Do TP, Remmers A, Schytz HW, et al. Red and orange flags for secondary headaches in clinical practice: SNNOOP10 list. Neurology. 2019;92(3):134-144. doi:10.1212/WNL.0000000000006697

Prognosis Tumor Pituitari

Artikel Terkait

  • Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
    Menangani Prolaktinoma Saat Kehamilan
  • Luaran Prolaktinoma Setelah Kehamilan dan Laktasi
    Luaran Prolaktinoma Setelah Kehamilan dan Laktasi
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.