Edukasi dan Promosi Kesehatan Bunion
Edukasi pasien dengan bunion atau hallux valgus adalah edukasi mengenai penggunaan alat kaki yang tepat. Penggunaan alat kaki yang dianjurkan adalah alas kaki yang tidak mengerucut. Edukasi juga dianjurkan pada wanita untuk menghindari penggunaan alas kaki hak tinggi yang berlebihan.
Edukasi Bunion
Pada pasien yang telah menjalani penatalaksanaan operatif, pemantauan dilakukan terutama untuk mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi. Faktor-faktor yang dapat dikontrol, seperti sepatu yang dipakai, mulai dari bentuk sepatu hingga ukuran, tidak boleh lagi memakai tipe yang menjadi faktor risiko terjadinya bunion. Tips yang dapat diberikan pada pasien adalah mengenai kondisi fisiologis kaki manusia yang cenderung membengkak pada sore hari, maka pasien sebaiknya membeli sepatu pada sore hari untuk mendapatkan ukuran yang tepat.[4,18]
Selain itu, berat badan berlebih pada laki-laki juga harus dikontrol karena menjadi faktor risiko bunion pada laki-laki. Penggunaan alat ortotik diperlukan untuk mencegah progresivitas degeneratif, terutama pada pasien dengan komorbid seperti rheumatoid arthritis.[4]
Upaya Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Perilaku hidup sehat menjadi salah satu upaya untuk mencegah bunion (mencegah obesitas). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mengkampanyekan “healthy plate” untuk menggantikan 4 sehat 5 sempurna. Pesan dari kampanye ini adalah mengisi piring sesuai dengan porsi dari masing-masing bahan pangan, ½ porsi terdiri dari sayuran dan buah, setengah porsi terdiri dari lauk dan karbohidrat. Selain itu pasien juga penting untuk membatasi garam, gula, lemak, dalam konsumsi sehari-hari.
Selain itu, pasien juga diedukasi untuk meningkatkan aktivitas fisik. Lakukan aktivitas fisik 45 - 60 menit per hari dengan intensitas sedang. Selain meningkatkan aktivitas fisik, batasi aktivitas sedentary seperti menonton televisi.[21,22]