Penatalaksanaan Bunion
Penatalaksanaan bunion atau hallux valgus terbagi menjadi dua, yaitu penatalaksanaan konservatif dan pembedahan. Penatalaksanaan biasanya selalu diawali dengan metode konservatif, bila tidak memberikan perbaikan sesuai yang diinginkan baru kemudian dilakukan penatalaksanaan pembedahan.
Penatalaksanaan Konservatif
Penatalaksanaan konservatif yang dapat dilakukan pada penyakit bunion antara lain adalah dengan pengenalan alas kaki yang tepat (sepatu yang dapat meregang atau sepatu dengan ujung yang lebih lebar). Memakai bantalan kaki, taping, bidai malam, senam kaki, memakai alat ortotik dan pemberian nonsteroidal anti-inflammatory drug (nSAID) seperti ibuprofen.[4,5]
Penatalaksanaan konservatif dengan senam kaki pada pasien dengan bunion bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berjalan dan dapat mengurangi nyeri akibat bunion. Ada tiga gerakan senam otot kaki yang disarankan untuk pasien bunion, yaitu pertama dengan Short-foot exercise: pada teknik ini pasien berlatih memendekkan telapak kaki, dengan catatan tumit dan jari kaki tetap menjejak lantai dan jempol kaki tidak ditekuk.[9]
Gerakan kedua adalah Toe-spread-out exercise: pada gerakan ini jempol kaki diangkat dan celah jari dilebarkan sambil jari kelingking menekan lantai, dengan catatan tumit dan ujung jari kaki tetap menapak lantai. Selanjutnya jempol kaki ditekan ke arah bagian dalam tapak kaki. Latihan ketiga adalah Heel-raise exercise: pada teknik ini pasien berdiri dengan lutut menekuk. Selanjutnya pasien meluruskan kaki yang bertekuk sambil tumpuan pada tumit dilemaskan. Selanjutnya tumit diangkat dari lantai dengan tumpuan berada pada jempol kaki.[9]
Gerakan latihan ini dilakukan dengan telanjang kaki dan tiap gerakan dilakukan selama 5 detik secara bergantian. Latihan dilakukan hingga pasien merasa otot kaki telah lelah. Latihan dilakukan setiap hari, dilakukan secara bertahap, pertama kali sambil duduk, selanjutnya berdiri dengan kedua kaki, selanjutnya berdiri dengan satu kaki.[9]
Penatalaksanaan Pembedahan
Tujuan dari pembedahan adalah untuk menghilangkan gejala, memperbaiki fungsi dan mengoreksi deformitas. Penatalaksanaan pembedahan diindikasikan pada pasien yang tidak membaik dengan penatalaksanaan konservatif.
Selain itu pembedahan juga dapat diindikasikan pada kondisi sebagai berikut:
- nyeri sendi pada range of motion (ROM)
- deformitas kompleks sendi
- nyeri atau kesulitan memakai alas kaki
- mengganggu aktivitas sehari-hari
- berhubungan dengan gangguan kaki yang dapat disebabkan oleh kondisi ini[4]
Prosedur pembedahan yang dipilih bisa bervariasi, bergantung pada kecenderungan operator bedah sesuai variasi kasus, derajat deformitas dan kebutuhan pasien. Prosedur yang dipilih diharapkan dapat menghasilkan luaran berupa berkurangnya gejala pasien dan mengurangi kemungkinan rekurensi. Berikut contoh prosedur pembedahan yang umum dilakukan pada pasien bunion:
Capsulotendon balancing atau eksostektomi
- Osteotomi
- artroplasti reseksi
- artroplasti reseksi dengan implant
- arthrodesis sendi MTP pertama
- arthrodesis sendi metatarsocuneiform pertama[4,17]