Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Subluksasi Kaput Radius general_alomedika 2023-01-27T08:50:36+07:00 2023-01-27T08:50:36+07:00
Subluksasi Kaput Radius
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Subluksasi Kaput Radius

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Penatalaksanaan subluksasi kaput radius (nursemaid's elbow atau pulled elbow) dilakukan dengan reduksi tertutup. Dua teknik reduksi utama adalah teknik hiperpronasi (pronasi paksa) dan teknik supinasi-fleksi. Pemasangan bidai dan imobilisasi biasanya tidak dibutuhkan.[2-4]

Reduksi Subluksasi

Reduksi subluksasi kaput radius dapat dilakukan di poliklinik atau di unit gawat darurat. Tindakan ini tidak membutuhkan anestesi/sedasi dan dapat dilakukan dengan cepat. Namun, anak dapat merasa sakit saat tindakan. Dokter perlu meminta informed consent kepada orang tua atau pengasuh sebelum reduksi dilakukan. Tindakan ini paling baik dilakukan dengan posisi anak duduk di pangkuan orang tua dan operator berada di depan anak.

Pilihan metode terbaik untuk reduksi subluksasi kaput radius masih diperdebatkan. Namun, hasil studi yang ada saat ini menunjukkan bahwa teknik hiperpronasi memiliki angka keberhasilan yang lebih tinggi daripada metode supinasi-fleksi.[2-4,10]

Metode Hiperpronasi atau Pronasi Paksa

Teknik ini dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Mayoritas pasien hanya membutuhkan 1 gerakan manipulasi. Langkah-langkah tindakan ini antara lain:

  1. Posisikan siku pasien membentuk sudut 90 derajat
  2. Operator memakai tangan kontralateral untuk memegang siku pasien dengan posisi ibu jari menstabilkan kaput radius. Contohnya, operator memakai tangan kanan untuk menopang siku kiri pasien yang sakit
  3. Operator menggunakan tangan yang lain untuk memegang pergelangan tangan atau tangan pasien (seolah akan berjabat tangan)
  4. Operator melakukan hiperpronasi lengan bawah pasien dengan cepat[4,10]

Metode Supinasi-Fleksi

Metode ini masih banyak digunakan tetapi memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan metode hiperpronasi. Langkah-langkah metode ini adalah:

  1. Posisikan siku pasien dalam kondisi fleksi dengan sudut 90 derajat dan lengan bawah dalam posisi pronasi
  2. Operator memakai tangan kontralateral untuk memegang siku pasien dengan ibu jari menstabilkan kaput radius. Contohnya, operator menggunakan tangan kanan untuk menopang siku kiri pasien yang sakit
  3. Operator menggunakan tangan yang lain untuk memegang pergelangan tangan atau tangan pasien (seolah akan berjabat tangan)
  4. Supinasikan lengan bawah pasien lalu lakukan fleksi sempurna pada siku pasien[4,10]

Karakteristik Reduksi yang Berhasil

Terdapat beberapa karakteristik yang menjadi tanda bahwa reduksi berhasil. Contoh karakteristik tersebut antara lain:

  1. Anak mendapatkan kembali rentang gerak penuh bebas nyeri (misalnya supinasi lengan bawah, fleksi sendi siku, dan kemampuan mengangkat lengan yang sakit di atas kepala)
  2. Lengan dapat dimanipulasi melalui gerakan tanpa rasa sakit
  3. Operator mungkin dapat meraba, merasa, atau mendengar bunyi klik ketika proses reduksi dilakukan
  4. Anak mungkin ragu menggunakan lengannya selama 5–30 menit setelah reduksi berhasil. Periksa kembali anak 10–15 menit setelah reduksi untuk memastikan mobilitas lengan penuh dan nyeri tekan minimal[4,10,13]

Tindak Lanjut bila Reduksi Gagal

Jika percobaan pertama gagal, dokter dapat mengulangi kembali reduksi dengan teknik yang sama. Jika reduksi kedua dengan teknik yang sama masih gagal, dokter dapat melakukan reduksi ketiga dengan teknik yang berbeda. Umumnya teknik hiperpronasi disarankan dicoba terlebih dahulu. Jika percobaan ketiga masih gagal, ada baiknya dilakukan rontgen sendi siku.[2,3]

Upaya reduksi tidak boleh dilakukan lebih dari 4 kali tanpa foto rontgen untuk konfirmasi penyingkiran diagnosis banding. Rujukan ke dokter spesialis ortopedi dapat dilakukan untuk pasien yang gagal mengalami resolusi gejala setelah reduksi atau pasien yang memiliki gambaran foto polos siku indikatif fraktur. Pasang bidai dengan sudut 90 derajat sebelum merujuk ke ahli bedah ortopedi.[4,10,14,15]

Medikamentosa

Pemberian obat-obatan antinyeri umumnya tidak diperlukan karena nyeri pada kasus subluksasi kaput radius biasanya segera membaik bila reduksi berhasil dilakukan. Bila nyeri tetap persisten setelah reduksi, pertimbangkan kemungkinan diagnosis lain selain subluksasi kaput radius.[2,3]

 

Referensi

2. Wolfram W. Nursemaid Elbow: Background, Pathophysiology, Epidemiology. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/803026-overview
3. Nardi NM, Schaefer TJ. Nursemaid Elbow. StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430777/
4. Krul M, van der Wouden JC, van Suijlekom-Smit LWA, Koes BW. Manipulative interventions for reducing pulled elbow in young children. Cochrane Database Syst Rev. 2012;1:CD007759. doi:10.1002/14651858.CD007759.pub3
10. Aylor M, Anderson JM, Vanderford P, et al. Videos in clinical medicine. Reduction of pulled elbow. N Engl J Med. 2014;371:e32. doi:10.1056/NEJMvcm1211809
13. Macias CG, Wiebe R, Bothner J. History and radiographic findings associated with clinically suspected radial head subluxations. Pediatr Emerg Care. 2000;16:22–5. doi:10.1097/00006565-200002000-00007
14. Taha AM. The treatment of pulled elbow: a prospective randomized study. Arch Orthop Trauma Surg. 2000;120:336–7. doi:10.1007/s004020050477
15. Kraus R, Dongowski N, Szalay G, Schnettler R. Missed elbow fractures misdiagnosed as radial head subluxations. Acta Orthop Belg. 2010;76:312–5.

Diagnosis Subluksasi Kaput Radius
Prognosis Subluksasi Kaput Radius

Artikel Terkait

  • Pilihan Metode Terbaik untuk Reduksi Subluksasi Kaput Radius
    Pilihan Metode Terbaik untuk Reduksi Subluksasi Kaput Radius
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 27 Agustus 2023, 10:41
Mnemonic #28 : Tanda Dislokasi Sendi
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
L - Lemah E - Edema (Pembengkakan) P - Pergerakan TerbatasA - Asimetri (dibandingkan 2 sisi) S - Sakit atau NyeriCatatan :Mnemonic adalah sebuah Teknik untuk...
dr.Legina Aromatika
Dibalas 29 Januari 2021, 13:24
Penatalaksanaan Dislokasi
Oleh: dr.Legina Aromatika
2 Balasan
Alo, Dokter. Saya ingin menanyakan, Jika ada pasien datang dengan keluhan jatuh 3 hari yang lalu, tangan terbentur. Mengaku saat terjatuh sendi siku...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.