Penatalaksanaan Subluksasi Kaput Radius
Penatalaksanaan subluksasi kaput radius (nursemaid's elbow atau pulled elbow) dilakukan dengan reduksi tertutup. Dua teknik reduksi utama adalah teknik hiperpronasi (pronasi paksa) dan teknik supinasi-fleksi. Pemasangan bidai dan imobilisasi biasanya tidak dibutuhkan.[2-4]
Reduksi Subluksasi
Reduksi subluksasi kaput radius dapat dilakukan di poliklinik atau di unit gawat darurat. Tindakan ini tidak membutuhkan anestesi/sedasi dan dapat dilakukan dengan cepat. Namun, anak dapat merasa sakit saat tindakan. Dokter perlu meminta informed consent kepada orang tua atau pengasuh sebelum reduksi dilakukan. Tindakan ini paling baik dilakukan dengan posisi anak duduk di pangkuan orang tua dan operator berada di depan anak.
Pilihan metode terbaik untuk reduksi subluksasi kaput radius masih diperdebatkan. Namun, hasil studi yang ada saat ini menunjukkan bahwa teknik hiperpronasi memiliki angka keberhasilan yang lebih tinggi daripada metode supinasi-fleksi.[2-4,10]
Metode Hiperpronasi atau Pronasi Paksa
Teknik ini dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Mayoritas pasien hanya membutuhkan 1 gerakan manipulasi. Langkah-langkah tindakan ini antara lain:
- Posisikan siku pasien membentuk sudut 90 derajat
- Operator memakai tangan kontralateral untuk memegang siku pasien dengan posisi ibu jari menstabilkan kaput radius. Contohnya, operator memakai tangan kanan untuk menopang siku kiri pasien yang sakit
- Operator menggunakan tangan yang lain untuk memegang pergelangan tangan atau tangan pasien (seolah akan berjabat tangan)
- Operator melakukan hiperpronasi lengan bawah pasien dengan cepat[4,10]
Metode Supinasi-Fleksi
Metode ini masih banyak digunakan tetapi memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dibandingkan metode hiperpronasi. Langkah-langkah metode ini adalah:
- Posisikan siku pasien dalam kondisi fleksi dengan sudut 90 derajat dan lengan bawah dalam posisi pronasi
- Operator memakai tangan kontralateral untuk memegang siku pasien dengan ibu jari menstabilkan kaput radius. Contohnya, operator menggunakan tangan kanan untuk menopang siku kiri pasien yang sakit
- Operator menggunakan tangan yang lain untuk memegang pergelangan tangan atau tangan pasien (seolah akan berjabat tangan)
- Supinasikan lengan bawah pasien lalu lakukan fleksi sempurna pada siku pasien[4,10]
Karakteristik Reduksi yang Berhasil
Terdapat beberapa karakteristik yang menjadi tanda bahwa reduksi berhasil. Contoh karakteristik tersebut antara lain:
- Anak mendapatkan kembali rentang gerak penuh bebas nyeri (misalnya supinasi lengan bawah, fleksi sendi siku, dan kemampuan mengangkat lengan yang sakit di atas kepala)
- Lengan dapat dimanipulasi melalui gerakan tanpa rasa sakit
- Operator mungkin dapat meraba, merasa, atau mendengar bunyi klik ketika proses reduksi dilakukan
- Anak mungkin ragu menggunakan lengannya selama 5–30 menit setelah reduksi berhasil. Periksa kembali anak 10–15 menit setelah reduksi untuk memastikan mobilitas lengan penuh dan nyeri tekan minimal[4,10,13]
Tindak Lanjut bila Reduksi Gagal
Jika percobaan pertama gagal, dokter dapat mengulangi kembali reduksi dengan teknik yang sama. Jika reduksi kedua dengan teknik yang sama masih gagal, dokter dapat melakukan reduksi ketiga dengan teknik yang berbeda. Umumnya teknik hiperpronasi disarankan dicoba terlebih dahulu. Jika percobaan ketiga masih gagal, ada baiknya dilakukan rontgen sendi siku.[2,3]
Upaya reduksi tidak boleh dilakukan lebih dari 4 kali tanpa foto rontgen untuk konfirmasi penyingkiran diagnosis banding. Rujukan ke dokter spesialis ortopedi dapat dilakukan untuk pasien yang gagal mengalami resolusi gejala setelah reduksi atau pasien yang memiliki gambaran foto polos siku indikatif fraktur. Pasang bidai dengan sudut 90 derajat sebelum merujuk ke ahli bedah ortopedi.[4,10,14,15]
Medikamentosa
Pemberian obat-obatan antinyeri umumnya tidak diperlukan karena nyeri pada kasus subluksasi kaput radius biasanya segera membaik bila reduksi berhasil dilakukan. Bila nyeri tetap persisten setelah reduksi, pertimbangkan kemungkinan diagnosis lain selain subluksasi kaput radius.[2,3]