Etiologi Transient Tachypnea of the Newborn
Etiologi transient tachypnea of the newborn (TTN) adalah retensi cairan paru akibat terlambatnya proses resorpsi dan clearance cairan paru sehingga menyebabkan proses pertukaran udara menjadi tidak efektif.[1,2]
Faktor Risiko
Faktor yang meningkatkan risiko terjadinya TTN adalah metode persalinan sectio caesarea elektif, jenis kelamin laki-laki, usia kehamilan late-preterm, besar/kecil masa kehamilan, diabetes gestasional, asfiksia perinatal, dan ibu menderita asma.[2,3]
Sectio Caesarea Elektif
Neonatus yang lahir secara sectio caesarea elektif berisiko mengalami TTN karena tidak terjadi lonjakan sekresi katekolamin atau peningkatan hormon stres seperti kortisol yang terjadi saat persalinan pervaginam atau pada saat terjadinya kontraksi uterus. Katekolamin dan hormon stres lain berperan dalam membantu clearance cairan paru. Bersihan cairan paru juga dibantu saat bayi melewati jalan lahir.[8,9]
Studi oleh Shinohara et al mendapatkan bahwa tindakan SC elektif yang tidak didahului kontraksi uterus menghasilkan risiko dua kali lebih besar untuk mengalami TTN bila dibandingkan dengan yang didahului kontraksi uterus.[10]
Jenis Kelamin Laki-Laki
Neonatus dengan jenis kelamin laki-laki berisiko lebih tinggi untuk mengalami TTN. Belum banyak literatur yang membahas mekanisme penyebab jenis kelamin laki-laki lebih berisiko terhadap terjadinya TTN. Perbedaan risiko antara jenis kelamin ini dikaitkan dengan pertumbuhan dan maturasi paru yang berbeda antara laki-laki dan perempuan.[2,4,11]
Prematuritas
Berdasarkan beberapa studi, kelahiran preterm merupakan faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya TTN. Studi oleh Sabzehei et al mendapatkan bahwa neonatus late-preterm berisiko tiga kali lebih besar untuk mengalami TTN dibandingkan dengan neonatus aterm.
Hasil studi ini juga didukung oleh studi Gundogdu terhadap 1.318 neonatus dengan usia kehamilan 34–42 minggu, yang mendapatkan bahwa risiko TTN lebih besar pada neonatus late-preterm dan risiko ini menurun saat usia kehamilan di atas 37 minggu atau aterm.
Peningkatan risiko ini disebabkan oleh mekanisme fisiologis yang terjadi pada minggu terakhir kehamilan, di mana pada saat ini terjadi peningkatan steroid endogen dan katekolamin saat neonatus mencapai usia aterm yang dapat mengganggu clearance dan absorpsi cairan paru janin.[8,12]
Faktor Risiko terkait Kehamilan dan Maternal
Selain itu, besar masa kehamilan, kecil masa kehamilan, diabetes gestasional, asma, dan asfiksia perinatal juga dilaporkan meningkatkan risiko TTN.[2,3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini