Panduan e-Prescription Ankilostomiasis
Panduan e-Prescription untuk ankilostomiasis ini dapat digunakan oleh Dokter ketika hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.
Ankilostomiasis adalah infeksi cacing tambang atau hookworm yang disebabkan oleh Ancylostoma sp. Infeksi umumnya terjadi akibat paparan kulit kaki dengan larva yang berada di tanah yang terkontaminasi feses manusia. Namun, infeksi juga dapat terjadi akibat penelanan telur cacing secara oral.[1-4]
Tanda dan Gejala
Manifestasi klinis yang dapat ditemukan sekitar 1–2 minggu setelah penetrasi larva melalui kulit adalah iritasi lokal, edema, eritema, dan gatal. Pada kasus cutaneous larva migrans, pasien dapat mengeluhkan adanya migrasi larva pada kulit.[1-3]
Larva dapat bermigrasi ke paru-paru dan menimbulkan gejala batuk dan faringitis. Pada kasus yang jarang, pasien mengalami Loeffler syndrome yang ditandai dengan batuk paroksismal, sesak, pleurisy, dan demam.[1-3]
Migrasi ke sistem gastrointestinal dapat menyebabkan diare, nyeri perut, kolik, mual, dan anoreksia. Gejala ini dapat muncul sekitar 30–45 hari setelah infeksi. Wakana syndrome dapat terjadi jika pasien menelan telur dalam jumlah besar, yang ditandai dengan rasa gatal pada faring, suara serak, mual, muntah, batuk, dan sesak.[3]
Pada kasus infeksi kronis, pasien dapat mengalami anemia dan mengeluhkan nyeri kepala, palpitasi, dyspnea on effort, dan sinkop.[3]
Peringatan
Pasien yang telah mengalami infeksi kronis dengan tanda dan gejala anemia sebaiknya dianjurkan untuk bertemu secara langsung dengan Dokter, terutama pasien anak yang mengalami komplikasi seperti malnutrisi dan gangguan tumbuh kembang.[5,6]
Dokter juga perlu memberikan edukasi agar pasien memakai alas kaki ketika berjalan di tanah, mencuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh makanan, dan menjaga personal hygiene. Makanan dan air untuk kebutuhan rumah tangga harus dimasak hingga matang. Selain itu, hindari kebiasaan buang air besar tidak pada tempatnya.[5,6]
Medikamentosa
Dokter dapat memilih salah satu dari albendazole, mebendazole, atau pirantel pamoat untuk terapi ankilostomiasis.
Albendazole
- Anak usia 1 tahun sampai <2 tahun: 200 mg dosis tunggal, yang diberikan dalam bentuk 5 ml sirup berkonsentrasi 200 mg/5 ml
- Anak usia ≥2 tahun: 400 mg dosis tunggal, yang diberikan dalam bentuk tablet 400 mg atau 10 ml sirup berkonsentrasi 200 mg/5 ml
- Orang dewasa: 400 mg dosis tunggal, yang diberikan dalam bentuk tablet 400 mg atau 10 ml sirup berkonsentrasi 200 mg/5 ml[1,6]
Mebendazole
- Anak usia >1 tahun: 2x100 mg selama 2 hari
- Orang dewasa: 500 mg dosis tunggal atau 2x100 mg selama 3 hari[1]
Pirantel Pamoat
- Anak usia >2 tahun: 10 mg/kgBB/hari, maksimal 1 gram/hari, selama 3 hari
- Orang dewasa: 10 mg/kgBB/hari, maksimal 1 gram/hari, selama 3 hari[1]
Thiabendazole
Thiabendazole topikal 10% atau 15% dapat diberikan bila pasien mengalami cutaneous larva migrans.[1]
Medikamentosa untuk Ibu Hamil
Menurut FDA, obat-obat antelmintik di atas termasuk dalam kategori C untuk ibu hamil. Oleh karena itu, penggunaan pada trimester pertama harus dihindari karena berisiko menyebabkan defek fetus.[1,3]
Menurut pedoman penanganan cacingan dari Kemenkes, Dokter dapat memberikan salah satu terapi berikut saat usia kehamilan di atas trimester kedua:
- Albendazole: 400 mg dosis tunggal
- Mebendazole: 500 mg dosis tunggal
- Pirantel pamoat: 10 mg/kgBB/hari, maksimal 1 gram/hari, selama 3 hari[1,6]